Mahasiswa MSP IPB University Sukses Angkut 201 Kilogram Sampah Sungai Ciliwung

Mahasiswa MSP IPB University Sukses Angkut 201 Kilogram Sampah Sungai Ciliwung

mahasiswa-msp-ipb-university-sukses-angkut-201-kilogram-sampah-sungai-ciliwung-news
Berita

Mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) berhasil mengangkut sebanyak 201 kg sampah dari Sungai Ciliwung dalam kegiatan Ciliwung Care Day. Langkah ini sebagai usaha aksi bersih sampah dalam perbaikan alami sungai.

Kegiatan aksi bersih sampah adalah rangkaian kedua Ciliwung Care Day (CCD) yang berlokasi di bantaran Sungai Ciliwung, Kedunghalang, Bogor. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa IPB University untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh dari perkuliahan.

Kali ini, CCD berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan Tribunnews Bogor. Total sampah yang berhasil dikumpulkan pada rangkaian kedua ini sebanyak 201 kg yang diikuti oleh 30 orang peserta. Sampah yang dikumpulkan didominasi oleh sampah plastik. 

Bertema ‘Menuju Keseimbangan Ekosistem Sungai Ciliwung’, kegiatan ini melibatkan beberapa organisasi mahasiswa (ormawa) IPB University, yaitu Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (Himasper), Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua), Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (Himafarin).

Hadir juga Ir Gatot Yulianto, MSi (Dosen MSP IPB University), Setiawati, SHut, MSi (Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup/DLH Kota Bogor), aparat pemerintah setempat serta beberapa komunitas di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.

“Kegiatan yang berbasis kolaborasi dan didukung dengan adanya diskusi pasti akan berbuahkan hasil. Ini awalan menuju perbaikan kualitas alam sungai di sekitar kita,” ujar dosen Departemen MSP IPB University, Ir Gatot Yulianto, MSi.

Focus Group Discussion (FGD) juga melibatkan beberapa ahli dan stakeholder sekitar seperti Suparno dari Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Hasil dari diskusi terungkap bahwa sumber sampah terjadi karena akses atau sarana di beberapa daerah tidak memadai, serta tingkat kesadaran yang rendah untuk membuang sampah di tempat yang seharusnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari masyarakat sekitar. Hal tersebut terlihat antusias masyarakat dengan berbagi sebagian makanan untuk para peserta kegiatan Ciliwung Care Day di rangkaian kedua ini. (*/Rz)