Dr Huda Darusman Sebut Indonesia Perlu Aksi Strategis untuk Pemanfaatan Primata sebagai Hewan Model yang Lebih Berkelanjutan

Dr Huda Darusman Sebut Indonesia Perlu Aksi Strategis untuk Pemanfaatan Primata sebagai Hewan Model yang Lebih Berkelanjutan

dr-huda-darusman-sebut-indonesia-perlu-aksi-strategis-untuk-pemanfaatan-primata-sebagai-hewan-model-yang-lebih-berkelanjutan-news
Riset

Primata merupakan hewan yang umumnya dijadikan model untuk berbagai fenomena biologis dan medis. Primata dipilih karena kedekatannya dengan manusia secara anatomi, fisiologi dan morfologis. Namun, pemanfaatannya perlu dilakukan secara berkelanjutan karena statusnya sempat dikabarkan mulai terancam.

Dr drh Huda Shalahudin Darusman, Kepala Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University mengatakan, aksi strategis diperlukan bagi penggunaan primata sebagai hewan model yang lebih berkelanjutan karena banyak tantangannya.

“Tantangan terbesar penggunaan primata sebagai hewan model adalah dari sisi etis, konservasi, dan ekonomi,” paparnya dalam Webinar ‘Animal Models Application in Biomedical Research’ bersama Pusat Riset Biomedis Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), belum lama ini.

Dr Huda menjelaskan, konsep pemanfaatannya dilakukan dengan pendekatan kelayakan hidup hewan. Semaksimal mungkin tidak menimbulkan intervensi terhadap kesejahteraan hidup primata.

Menurutnya, salah satu strateginya dapat dilakukan dengan mengeksplorasi primata sebagai model spontan. Kajian preklinis yang dilakukan menggunakan metode non invasif yang tidak menyakiti hewan. Diperlukan juga pemanfaatan teknologi 4.0 yang berkelanjutan.

“Strategi selanjutnya yakni dengan kolaborasi pentahelix dan pemahaman yang seragam agar dapat mencapai Indonesia sebagai episentrum industri biomedis di Asia,” jelasnya.

“Tiga strategi besar ini kita pandang dapat memanfaatkan sebagai primata sebagai hewan model dengan cara yang lebih baik, etis dan simpatik ,” lanjut dia.

Strategi tersebut telah ia coba terapkan dalam lima tahun terakhir penelitian di PSSP IPB University. Menurutnya, kontribusi satwa primata sebagai model bagi biomedis dunia sangat besar sehingga perlu ada upaya berkelanjutan agar statusnya tetap terjaga.

Terlebih kedekatan primata seperti Macaca fascicularis dan Macaca nemestrina secara fisiologis dan anatomis bahkan imunologis sangat signifikan dengan manusia. Primata merupakan hewan model paling baik bagi kajian preklinis vaksin bagi penyakit menular maupun genetik. (MW/Rz)