DPMA IPB University Gelar Studium Generale untuk Peserta Agromaritime Sociopreneur Academy

Agromaritime Sociopreneur Academy (ASA) merupakan program implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang berfokus pada peningkatan skill dan pengembangan masyarakat. Program ini dirancang Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University yang bertujuan untuk menyiapkan generasi muda agar dapat berkarya, khususnya di bidang pertanian dan kewirausahaan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan ahli.
Pada Senin (19/6), DPMA IPB University mengadakan Studium Generale sebagai kegiatan perdana para peserta ASA yang dihadiri oleh Prof Ernan Rustiadi (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim), Dr Handian Purwawangsa (Direktur PMA), dan Budiono Subambang (Staf Ahli Bidang Sumber Daya Kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan). Peserta yang hadir sebanyak 266 mahasiswa dari berbagai fakultas dan sekolah di IPB University dan dilaksanakan secara online melalui zoom meeting.
Dr Handian menyampaikan laporan kegiatan mengenai pelaksanaan program ASA, yang akan segera dilaksanakan dalam tenggat waktu Juni-November. Menanggapi informasi program, Prof Ernan menyampaikan rasa senangnya terhadap pembentukan program ASA. “Program ini sangat baik untuk memberikan softskill dan kompetensi kepada mahasiswa untuk menyiapkan diri menjadi pemimpin masa depan,” ujar Prof Ernan.
Hal serupa disampaikan Budiono. Ia menyatakan, “Program ini sangat sesuai dengan program pemerintah yang mana dapat menerapkan kolaborasi pentahelix, yakni media, perguruan tinggi, pemerintah pusat dan daerah, masyarakat dan komunitas, corporate social responsibility (CSR) dan filantropi. Selain itu, mahasiswa dapat terampil, menguasai keilmuan dan menjadi talenta global untuk Indonesia maju 2045.”
Pada kesempatan ini, DPMA IPB University juga mengundang dua narasumber inspiratif yaitu Bayu Mukti Anggara, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fishlog dan Tri Mumpuni Wiyatno, Community Based Electricity Development in Sumba. Dua narasumber ini merupakan alumni IPB University yang berkiprah dalam pengembangan masyarakat dengan bidangnya masing-masing.
Bayu Mukti masuk ke dalam Forbes 30 under 30 Asia dengan mengembangkan kekayaan alam melalui bidang perikanan bersama nelayan dan membuat model industri Fishlog yang bisa diterapkan untuk industri lain.
Sementara Mumpuni Wiyatno dikenal sebagai Wanita Listrik Penerang Desa yang berhasil menerangi kurang lebih 80 desa di Indonesia melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Mumpuni juga tercantum dalam The World’s 500 Most Influential Muslims 2021 dan saat ini aktif sebagai Anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kedua narasumber berharap bahwa program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta untuk dapat berinovasi dan berkarya demi kemaslahatan masyarakat. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat,” pesan Mumpuni.