Prof Fredinan Yulianda Terangkan Biodiversitas Ekonomi Biru Bagi Ekopariwisata Laut

Prof Fredinan Yulianda Terangkan Biodiversitas Ekonomi Biru Bagi Ekopariwisata Laut

prof-fredinan-yulianda-terangkan-biodiversitas-ekonomi-biru-bagi-ekopariwisata-laut-news
Riset

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilimpahi oleh tiga ekosistem penting, yaitu ekosistem terumbu karang, rumput laut dan mangrove. Penyebarannya di pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia juga luas. Bahkan, luas terumbu karang Indonesia sekitar 2,5 juta hektar, 14 persen dari total luasan terumbu karang dunia.

Prof Fredinan Yulianda, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University mengatakan, kelestarian biodiversitas laut seperti terumbu karang dan lainnya perlu dijaga dengan mengimplementasikan konsep ekonomi biru.

“Konsep ekonomi biru dapat dijadikan dasar bagi pemanfaatan sumber daya laut yang lebih berkelanjutan. Selain itu dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta kesehatan dan keberlanjutan ekosistem laut melalui potensi ekopariwisatanya,” urainya.

Ia melanjutkan, penerapan ekonomi biru dalam ekopariwisata harus memberikan luaran berupa peningkatan wawasan pengunjung dan keberlanjutan ekosistem laut. Variabel yang menentukan keberhasilan konsep ini adalah jumlah pengunjung yang terbatas dan pencegahan kerusakan objek alam.

“Penerapannya membutuhkan empat pendekatan yakni manajemen sumber daya, manajemen infrastruktur, manajemen pengunjung dan manajemen pasar,” urainya dalam International Webinar on Biodiversity Education ‘Strategic Plan to Enhance Marine Awareness’ yang digelar oleh Seameo Biotrop dalam rangka menuju 4th International Conference of Tropical Biology (ICTB), belum lama ini.

Dengan empat pendekatan itu, menurut Prof Fredinan, fungsi dan jasa ekosistem laut dapat dioptimalkan secara berkelanjutan berdasarkan daya dukungnya. Namun demikian, komponen yang perlu diperhatikan antara lain terkait pengelolaan terintegrasi dari data, manajemen, regulasi hingga aspek sosial-ekonominya.

“Upaya konservasi sebagai salah satu dasar ekonomi biru, selain berfungsi sebagai proteksi juga memberikan manfaat berupa spillover benefit. Aliran stok ikan yang terjaga dari kawasan konservasi dapat berkontribusi besar bagi perikanan,” ia menambahkan.

Prof Fredinan menyebut, aplikasi dari konservasi biodiversitas tidak hanya sebatas kawasan konservasi, tetapi aplikasi bagi seluruh kawasan dengan pendekatan pengelolaan sumber daya yang lebih berkelanjutan. (MW/Rz)