Prof Abdul Munif Jelaskan Manfaat Bakteri Endofit untuk Kesehatan dan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman

Prof Abdul Munif Jelaskan Manfaat Bakteri Endofit untuk Kesehatan dan Pengendalian Hama Penyakit Tanaman

prof-abdul-munif-jelaskan-manfaat-bakteri-endofit-untuk-kesehatan-dan-pengendalian-hama-penyakit-tanaman-news
Riset

Guru Besar IPB University, Prof Abdul Munif menyampaikan peran bakteri endofit dalam pengelolaan kesehatan tanaman dan pengendalian hama dan penyakit. Menurutnya, pemanfaatan bakteri endofit dinilainya lebih aman dan berkelanjutan dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia sintesis.

“Pemanfaatan bakteri endofit untuk pengendalian hama dan penyakit, termasuk fitonematoda, merupakan alternatif pengendalian yang saat ini semakin berkembang karena dianggap lebih aman dan berkelanjutan,” paparnya saat Konferensi Pers Pra Orasi Guru Besar IPB University, (26/5) secara daring.

Prof Munif mengatakan, selama ini pengelolaan kesehatan tanaman dan pengendalian hama dan penyakit tanaman pada umumnya lebih banyak mengandalkan pestisida kimia sintetis. Penggunaan bahan kimia sintetis sering menimbulkan dampak terhadap lingkungan, keracunan, terbunuhnya mikroba bermanfaat dan musuh alami serta dapat memunculkan hama dan patogen yang lebih resisten.

Ia menjelaskan, bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala sakit pada tanaman inangnya. Bahkan, tanaman mendapatkan manfaat dari keberadaannya, simbiosis mutualisme.

“Bakteri endofit berperan memacu pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman. Bakteri ini bisa meningkatkan kesehatan tanah dari polusi dan senyawa yang beracun dan meningkatkan kesehatan dan perlindungan tanaman,” terangnya.

Prof Munif mengurai, beberapa keunggulan bakteri endofit sebagai agens biokontrol antara lain aman bagi manusia, musuh alami dan lingkungan. Kemudian selektivitas tinggi, sehingga dapat mencegah timbulnya resistensi hama dan patogen. Produk tanaman yang dihasilkan lebih aman dari residu pestisida. Dan saat ini bakteri endofit tersedia berlimpah di alam.

“Keunggulan lainnya, bakteri ini juga dapat mengolonisasi jaringan tanaman inang tanpa menimbulkan gejala. Penggunannya juga dapat menghemat biaya karena mudah diisolasi dan diperbanyak pada media buatan. Dan perkembangbiakannya cepat, tidak berpotensi sebagai patogen serta daya adaptasinya luas terhadap lingkungan,” paparnya.

Hasil penelitiannya menunjukkan, bakteri endofit dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengendalikan cendawan patogen seperti penyakit busuk seludang pada padi dan busuk umbi pada bawang merah hingga mencapai 50 persen.

“Contoh lainnya, pada tanaman tomat dan padi, bakteri endofit Pantoea agglomerans dan Micrococcus endophyticus dapat mengurangi hingga 50 persen infeksi Meloidogyne incognita dan M graminicola,” ungkapnya.

Demikian juga bakteri endofit Ochrobactrum sp, Bacillus sp dan konsorsium bakteri endofit terbukti efektif menekan infeksi Radopholus similis, Pratylenchus coffeae dan Meloidogyne spp pada tanaman lada, kopi dan pisang hingga 60 persen.

“Bakteri endofit sangat potensial dikembangkan menjadi produk hayati, seperti biofertilizers, biostimulant, biopriming dan agens biokontrol dalam mendukung produksi pangan yang berkelanjutan dan sekaligus memastikan lingkungan hidup yang sehat bagi generasi penerus,” pungkasnya. (Rz)