Peringati Hari Lebah Dunia, Pakar IPB University Singgung Soal Kian Terancamnya Kelestarian Lebah

Peringati Hari Lebah Dunia, Pakar IPB University Singgung Soal Kian Terancamnya Kelestarian Lebah

peringati-hari-lebah-dunia-pakar-ipb-university-singgung-soal-kian-terancamnya-kelestarian-lebah-news
Riset

Ketua Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) yang juga merupakan dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Prof Dadang menerangkan, kelestarian lebah saat ini kian terancam. Hilangnya lebah sebagai penyerbuk akan mengganggu tatanan ekosistem.

“Penurunan populasi lebah di berbagai belahan dunia sangat mengkhawatirkan, karena perannya sebagai penyerbuk sangat penting, baik dalam bidang pertanian, pelestarian hutan, maupun di berbagai ekosistem lainnya,” ujar Prof Dadang saat acara Forum Dialog Penyerbuk, belum lama ini.

Berdasarkan laporan PEI, spesies lebah hutan (Apis dorsata) banyak menghilang dari kawasan Sumatera dan Kalimantan. Rusaknya habitat asli lebah akibat sektor pertanian disebut menjadi faktor utama kejadian ini. Kelestarian lebah juga semakin terancam akibat perubahan iklim ekstrim.

“Di sektor pertanian, penurunan jumlah lebah akan berdampak pada penurunan produksi pangan dunia. Lebah merupakan penyerbuk paling produktif dan beragam di sebagian besar dunia, dengan lebih dari 20.000 spesies yang tercatat,” lanjut dia.

Upaya restorasi habitat bagi penyerbuk merupakan bagian dari pertanian regeneratif yang menurutnya perlu digalakkan. Pendekatan pertanian regeneratif memiliki potensi untuk membantu melimpahkan kembali ekosistem di sekitarnya dengan serangga, mamalia dan burung yang bermanfaat.

”Upaya konservasi terhadap keberadaan lebah dan penyerbuk ini penting untuk dilakukan karena lebah berperan penting dalam ketahanan pangan dan kesehatan,” tandas dosen IPB University itu.

Prof Damayanti Buchori yang juga dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian mengatakan, PEI sebagai asosiasi di bidang entomologi memiliki tanggung jawab utama untuk meningkatkan kepedulian masyarakat luas terhadap lebah.

“Lebah tampaknya kecil, tetapi dia memiliki dampak yang dahsyat bagi kehidupan, sehingga perlu kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, maupun masyarakat untuk bersama-sama menjaga habitat lebah dengan menjaga keberadaan pohon sialang maupun melakukan penanaman kembali pohon sialang,” terangnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, PEI berinisiatif mengadakan sebuah Dialog Forum Penyerbuk dengan tema kegiatan ‘Peran Penting Penyerbuk dan Lebah untuk Pertanian Regeneratif’.

“Forum ini sebagai ajang diskusi para akademisi, pembuat kebijakan, petani, peternak dan sektor swasta untuk bersama-sama membangun diskursus mengenai lebah dan pelestariannya dalam rangka mencari solusi untuk mengatasi masalah perlebahan di Indonesia,” kata dia.

Forum tersebut diselenggarakan PEI dengan menggandeng IPB University, Universitas Padjadjaran, Asosiasi Perlebahan Indonesia dan Indonesia Pollinator Initiative yang didukung oleh Syngenta. Forum yang diadakan di Bandung, Jawa Barat ini sekaligus untuk memperingati Hari Lebah Dunia atau World Bee Day. (MW/Rz)