Panen Udang Vaname Laut, Upaya PKSPL IPB University Bangun Ekonomi Melalui Sea Farming

Panen Udang Vaname Laut, Upaya PKSPL IPB University Bangun Ekonomi Melalui Sea Farming

panen-udang-vaname-laut-upaya-pkspl-ipb-university-bangun-ekonomi-melalui-sea-farming-news
Berita

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University melakukan kegiatan panen udang vaname di Balai Sea Farming di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Volume udang yang dipanen sebanyak 45 kg dengan berat rata-rata udang adalah 30 gram/ekor (size 30).

“Kegiatan panen ini merupakan etalase pengembangan kegiatan budi daya udang di laut yang merupakan bagian dari program Sea Farming dalam rangka Agromaritim IPB University,” ujar Kepala PKSPL IPB University, Dr Yonvitner, belum lama ini.

Di sisi lain, lanjutnya, program Sea Farming merupakan bukti komitmen IPB University dalam implementasi Agromaritim IPB University untuk mendorong ekonomi biru (blue economy). Salah satu langkahnya melalui pengembangan budi daya udang vaname di laut.

“Ke depan, kegiatan ini akan terus kami dorong sebagai salah satu inovasi IPB University menjadikan blue ekonomi sebagai mainstream ekonomi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil,” imbuhnya.

Di samping itu, sebut Dr Yonvitner, fasilitas sea farming juga akan dibuka untuk semua warga IPB University dalam mengembangkan kampus merdeka. Ia menilai kerjasama dengan semua pihak tentu akan menjadi kekuatan dalam mendukung penguatan sea farming ke depan.

Senada, Wakil Rektor IPB University bidang Resiliensi Sumberdaya dan Infrastruktur, Dr Alim Setiawan Slamet mengatakan, kegiatan budi daya udang di laut ini merupakan terobosan inovasi dari IPB University yang digawangi oleh PKSPL.

“IPB University akan terus mengawal dan meningkatkan fasilitas program Sea Farming untuk menunjang aktivitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, hilirisasi inovasi IPB University dapat langsung dirasakan oleh masyarakat yang ada,” tandasnya.

Dalam kegiatan ini, Dr Berry Juliandi, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University menambahkan, program kelautan khususnya budi daya laut harus terus di-support, baik soal instrumen maupun artificial intelligence, sehingga sea farming bisa menjadi ruang riset multidisiplin di IPB University.

Hal serupa disampaikan Dr Zulhamsyah Imran, Direktur The Southeast Asian Regional Centre For Tropical Biology (Seameo Biotrop). Ia mengatakan, budi daya udang vaname di laut yang dikembangkan oleh IPB University melalui PKSPL merupakan suatu hal yang sangat positif. Pasalnya hal itu dapat mengurangi tekanan yang terjadi di wilayah pesisir karena aktivitas pembukaan lahan tambak.

“Inovasi yang dikembangkan oleh PKSPL IPB University ini sangat membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di masa depan terkait dengan budi daya laut,” terangnya.

Di lain pihak, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa kualitas udang yang dihasilkan oleh PKSPL IPB University merupakan kualitas udang yang premium, tidak memiliki bau lumpur dan memiliki rasa daging yang manis jika dikonsumsi.

“Udang vaname yang dihasilkan PKSPL IPB University ini juga memiliki kualitas super untuk disajikan sebagai sashimi,” sambung dia.

Pembesaran udang vaname budi daya di laut menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) yang dilakukan selama lima bulan. Budi daya udang vaname di laut mampu meningkatkan kualitas daging udang lebih baik.

“Mudah-mudah ke depan masyarakat di Kepulauan Seribu memiliki minat dan keterampilan yang handal untuk melakukan kegiatan budi daya udang vaname di laut, karena harganya juga lebih tinggi dibandingkan dengan udang vaname dari tambak,” harapnya. (*/Rz)