Ini Pengalaman Dr Dase Hunaefi Kenalkan Teh Putih Asli Indonesia di Tokai University, Jepang

Ini Pengalaman Dr Dase Hunaefi Kenalkan Teh Putih Asli Indonesia di Tokai University, Jepang

ini-pengalaman-dr-dase-hunaefi-kenalkan-teh-putih-asli-indonesia-di-tokai-university-jepang-news
Berita

IPB University dan Tokai University, Kyushu, Jepang menjalin hubungan kerjasama yang erat dalam bidang akademik. Salah satu bentuk kerjasama dilakukan melalui program Academic Visiting Scholar-Exchange Lecturer Staff. 

Dr Dase Hunaefi, salah satu dosen IPB University dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) sekaligus peneliti Sensory Seafast Center, berkesempatan untuk mengikuti program tersebut di Tokai University, Kyushu, Jepang dengan Prof Shin Yasuda sebagai host exchange.

“Selama berada di Tokai University, saya memperoleh pengalaman yang berharga dalam memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, terutama dalam hal makanan dan minuman. 

Salah satu hal yang menarik adalah pengenalan tentang teh putih yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia,” ungkapnya. Teh putih, yang semakin populer di kalangan pecinta teh di Jepang, dijelaskan oleh Dr Dase Hunaefi dalam detail mengenai proses pembuatan dan manfaatnya bagi kesehatan.

Selain itu, Dr Dase Hunaefi juga berhasil memperkenalkan makanan tradisional Indonesia, seperti tempe, kepada mahasiswa dan staf di Tokai University. Dia memberikan informasi mengenai asal-usul dan cara pembuatan tempe yang merupakan makanan kaya protein dan memiliki manfaat kesehatan yang tinggi. Ia juga menghadirkan variasi tempe dengan menggunakan berbagai jenis kacang selain kacang kedelai, seperti kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah.

“Pengalaman Academic Visiting Scholar-Exchange Lecturer Staff antara IPB University dan Tokai University ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa dan staf di Jepang, tetapi juga memperkuat hubungan akademik antara kedua universitas. Program ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kokoh untuk kolaborasi lebih lanjut dalam bidang penelitian dan pendidikan antara Indonesia dan Jepang,” tuturnya.

Selain memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, ia juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memahami budaya Jepang yang kaya dan unik. Salah satunya tentang tata cara penyeduhan matcha, teh bubuk tradisional Jepang.

Dr Dase Hunaefi belajar tentang proses pengolahan daun teh menjadi bubuk halus yang kemudian digunakan untuk menyeduh matcha. Dia juga mempelajari ritual dan adab yang terkait dengan penyajian dan minum matcha. Dalam kegiatan ini, ia diajarkan mengenai pentingnya ketelitian dan kesabaran dalam menyajikan dan menikmati matcha, serta makna budaya yang terkandung di dalamnya.

“Pemahaman tentang tata cara penyeduhan matcha memberikan saya wawasan yang lebih mendalam tentang budaya Jepang dan pentingnya menjaga tradisi serta menghormati proses budaya dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini juga memperkaya perspektif saya sebagai seorang dosen dan peneliti dalam memahami hubungan antara makanan, budaya dan identitas nasional,” sebut dia.

Ia menilai, dengan memperoleh pengetahuan tentang teh putih Indonesia dan tata cara penyeduhan matcha Jepang, ia telah berhasil menggabungkan kekayaan budaya kedua negara dalam program Academic Visiting Scholar-Exchange Lecturer Staff antara IPB University dan Tokai University. Menurutnya, pengalaman ini tidak hanya memperluas pengetahuannya dalam bidang ilmu pangan, tetapi juga memperdalam pemahamannya tentang pentingnya kerjasama lintas budaya dalam dunia akademik.

“Saya berharap pengalaman yang didapatkan selama program ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan kolaborasi lebih lanjut antara Indonesia dan Jepang dalam bidang ilmu pangan serta memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dari kedua universitas,” tandasnya. (*/Rz)