Guru Besar IPB University: Ilmu Oseanografi Mampu Ungkap Misteri Laut Nusantara

Guru Besar IPB University: Ilmu Oseanografi Mampu Ungkap Misteri Laut Nusantara

guru-besar-ipb-university-ilmu-oseanografi-mampu-ungkap-misteri-laut-nusantara-news
Riset

Prof Agus S Atmadipoera, Guru Besar IPB University mengatakan, ilmu oseanografi dapat mengungkap misteri laut di nusantara, salah satunya menentukan waktu panen ikan. Hal tersebut disampaikannya kepada awak media saat saat Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar, (25/5) secara daring.

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai fenomena oseanografi penting yang terjadi di Laut Kepulauan Nusantara (LKN) tersebut berdampak secara langsung terhadap cuaca, ekosistem dan sumber daya perikanan, serta aktivitas maritim lainnya.

“Oseanografi LKN merupakan kajian ilmiah multidisiplin dengan melibatkan penggunaan teknologi dan metode maju untuk mengungkap berbagai aspek laut, termasuk proses fisik dan dinamika sirkulasi laut, ekosistem, serta interaksi laut-atmosfernya,” ujarnya.

Dalam kajiannya, Prof Agus mengungkapkan Laut Jawa pada periode Desember-Februari terbentuk arus yang umumnya mengalir ke arah timur. Ternyata arus ini juga mengendalikan ruaya/migrasi ikan pelagis kecil dominan yang suka hidup di salinitas cukup rendah, seperti ikan siro.

“Sementara periode Juni-Agustus, arus musim mengalir ke arah barat dan mengganti dengan air bersalinitas cukup tinggi dari Makassar. Pergerakan arus ini diikuti oleh ruaya ikan kembung laki-laki, ikan tembang dan ikan laying yang dominan pada musim ini,” tambahnya.

Pola ruaya ikan tersebut, kata dia, terbukti dari pola pergeseran posisi kapal-kapal penangkapan ikan yang terdeteksi oleh satelit Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS).

Pada momen itu Prof Agus juga menyinggung fenomena anomali El Nino yang diprediksi akan muncul tahun 2023 ini. Dari hasil kajian sebelumnya, terungkap bahwa di laut, kejadian El Nino berdampak positif terhadap perikanan laut. Kejadian El Nino berkorelasi kuat dengan munculnya panen raya ikan laut.

“Hal ini karena intensitas arus naik ke permukaan yang biasa membawa plankton dan zat hara (upwelling) meningkat drastis. Daerah perikanan seperti Palabuhanratu, Cilacap diharapkan akan segera mendapatkan berkah laut dari kejadian El Nino ini,” jelas dia.

Fenomena upwelling sendiri merupakan naiknya air suhu rendah dan kaya nutrien dari kedalaman ke permukaan sebagai respon dari dorongan arus permukaan oleh angin Monsun. Spots upwelling memiliki produktivitas primer laut tinggi dan berkorelasi produksi perikanan laut tinggi. Prof Agus menyebutkan, lokasi, mekanisme dan periode upwelling di beberapa laut LKN telah berhasil dikuantifikasi. (dh/Rz)