PSP3 IPB University Lakukan Perjanjian Kerja Sama untuk Pengembangan Pemuliaan Ayam Petelur

PSP3 IPB University Lakukan Perjanjian Kerja Sama untuk Pengembangan Pemuliaan Ayam Petelur

psp3-ipb-university-lakukan-perjanjian-kerja-sama-untuk-pengembangan-pemuliaan-ayam-petelur-news
Berita

Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University, Prof Muladno melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan salah satu perusahaan asing pemuliaan ayam petelur, Hendrix Genetics/SASSO dan pengusaha parent stock layer Jawa Timur, PT Mitra Agro Prima Mandiri, (7/4).

“Perjanjian kerja sama terkait pengembangan pemuliaan ayam petelur ini bertujuan untuk menghasilkan ras unggulan ayam petelur. Indukan betina yang dihasilkan oleh Hendrix Genetics/SASSO kemudian disilangkan dengan pejantan lokal di Indonesia. Tujuan dari persilangan tersebut diharapkan dapat menciptakan ayam lokal dengan cita rasa menyerupai ayam kampung sehingga memiliki nilai jual di pasar Indonesia,” ujar Prof Muladno.

Menurut Arya Wishnuardi, SE, MSi selaku penasihat PSP3 IPB University, penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah yang bagus. “Dari kerjasama ini, ke depannya akan dihasilkan produk ayam unggulan dengan cita rasa ayam kampung, tetapi dengan biaya produksi yang cukup rendah sehingga memiliki harga yang cukup bersaing,” ungkapnya.

Ia menambahkan, perjanjian kerja sama terbagi menjadi dua fase. Pertama, fase pengembangan pemuliaan persilangan antara ayam betina SASSO dengan ayam kampung lokal. Selama proses ini, PSP3 IPB University dapat mengembangkan Sekolah Peternakan Rakyat Ayam di mana hal tersebut akan mengkonsolidasi peternak lokal.

“Selama proses tersebut, data yang dihasilkan juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk mahasiswa IPB University, terutama program magister dan doktor sebagai karya tulis,” imbuhnya.

Sedangkan untuk fase kedua akan dilakukan pengembangan budidaya ayam persilangan tersebut untuk diuji produknya pada pasar Indonesia. Selain penandatangan SPK, pertemuan juga diisi dengan diskusi terkait tindak lanjut ke depannya, yaitu pengurusan perizinan impor indukan betina yang berasal dari Hendrix Genetics/SASSO. (*/Rz)