Prof M Syukur Sosialisasikan Metode dan Skema Pemuliaan Tanaman

Prof M Syukur Sosialisasikan Metode dan Skema Pemuliaan Tanaman

prof-m-syukur-sosialisasikan-metode-dan-skema-pemuliaan-tanaman-news
Riset

Prof M Syukur, Guru Besar IPB University dari Fakultas Pertanian mengatakan Indonesia memiliki keragaman genetik tanaman yang berpotensi besar dalam memajukan sektor pertanian. Untuk itu, pemulia tanaman perlu diedukasi terkait skema pemuliaan tanaman yang telah ditentukan oleh undang-undang. Lebih lagi, luarannya sangat penting sebagai usulan perlindungan varietas tanaman.

Ia memaparkan metode dan skema pemuliaan tanaman ini dalam Sosialisasi Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian RI dengan topik ‘Pendaftaran Varietas Hasil Pemuliaan’, belum lama ini.

“Kegiatan pemuliaan tanaman semusim umumnya membutuhkan waktu lima sampai sepuluh tahun. Pemuliaan tanaman ini berawal dari koleksi tanaman yang kemudian diseleksi berdasarkan keunikan dan keunggulannya,” ujarnya.

Kemudian, kata Prof Syukur, dilanjutkan dengan perluasan tanaman genetik melalui hibridisasi, mutasi, maupun rekayasa genetika. “Dari sini lalu diseleksi kembali dan dievaluasi dari hasil observasi untuk dilakukan pendaftaran, perlindungan dan pelepasan varietas tanaman,” katanya.

“Metode seleksi ini sangat tergantung dari tipe varietas yang akan dituju, baik varietas tipe lokal, hibrida, galur murni, bersari bebas, maupun klon,” ia melanjutkan.

Menurutnya, pemulia tanaman tidak memerlukan informasi lanjutan tentang daya hasil pendahuluan dan daya hasil lanjutan. Informasi tersebut hanya dibutuhkan untuk pelepasan varietas.

“Dalam skema pemuliaan, terdapat beberapa informasi yang perlu dicantumkan dan pemulia harus menyeragamkan format ini,” terang Prof Syukur.

Ia menjelaskan, informasi yang perlu dicantumkan adalah tiga kolom berisi tahun dan musim setiap kegiatan, generasi, tetua persilangan, mutasi atau populasi dasar, ditambah keterangan berupa lokasi pemuliaan, proses seleksi, karakter seleksi dan keterangan lainnya.

Dalam sosialisasi tersebut, Prof Syukur mencontohkan penulisan format dalam skema pemuliaan dengan berbagai metode seleksi untuk varietas yang telah dikembangkan oleh IPB University. Pemulia harus menyesuaikan informasi pemuliaan berdasarkan metode seleksinya. Mulai dari tetua hingga galur murni diperoleh, informasi tersebut harus dituliskan.

“Setelah mendapatkan galur murni, pemulia tidak perlu memberikan informasi lanjutan karena sudah terdata saat melakukan pelepasan varietas,” pungkasnya. (MW/Rz)