Peringatan Nuzulul Quran ICMI – Masjid Istiqlal, Rektor IPB University: Bulan Ramadhan adalah Momentum untuk Mewujudkan Rahmatan Lil Alamin

Peringatan Nuzulul Quran ICMI – Masjid Istiqlal, Rektor IPB University: Bulan Ramadhan adalah Momentum untuk Mewujudkan Rahmatan Lil Alamin

peringatan-nuzulul-quran-icmi-masjid-istiqlal-rektor-ipb-university-bulan-ramadhan-adalah-momentum-untuk-mewujudkan-rahmatan-lil-alamin-news
Berita

Bulan Ramadhan adalah momentum untuk terus menebar harapan, kebaikan manfaat agar rahmatan lil alamin benar-benar terwujud. Pasalnya, saat ini umat muslim dihadapkan oleh sejumlah perubahan yang tidak direncanakan dan belum pernah terjadi. Kemampuan merespon perubahan adalah kunci utama agar umat muslim dapat bertahan di tengah berbagai tantangan.

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutan singkatnya dalam acara Peringatan Nuzulul Quran kerjasama Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Masjid Istiqlal (8/4).

“Ini merupakan kesempatan untuk menjalin tali silaturahmi, menebar inspirasi dan terus mencetak harapan bagi sesama umat muslim. Bangsa kita adalah umat yang sedang menunggu karya, tindakan serta aksi kita yang membawa kepada perubahan,” kata Ketua ICMI ini.

Demi mendorong upaya tersebut, ia bersama ICMI mengadakan pelatihan literasi untuk para dai. Pelatihan ini didorong karena dai kini hidup dalam konteks berbeda dari masa ke masa, terutama konteks perubahan iklim. Dai diharapkan untuk berkontribusi, menebar inspirasi agar umat muslim dapat bertahan di tengah perubahan iklim.

“Para dai juga didorong untuk memperkuat literasi terkait ekonomi, kesehatan, digital dan berbagai hal baru agar dapat berkontribusi besar dalam arus perubahan,” imbuh Prof Arif.

Pelatihan tersebut telah dilaksanakan di beberapa tempat. Prof Arif berharap, ke depan dapat dilakukan di seluruh daerah di Indonesia secara rutin. Beriringan dengan pelatihan tersebut, diadakan juga National Leadership Camp di beberapa wilayah. 

“Program tersebut merupakan langkah konsolidasi secara nasional dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) dengan orientasi kualitas iman, pikir, karya, kerja dan hidup,” tambahnya.

Ia mengungkap, sebanyak 62 sampai 68 persen lulusan sekolah menengah atas (SMA) di Indonesia tidak mampu melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi akibat kesulitan ekonomi dan kemampuan. Karenanya, Prof Arif juga meresmikan pendidikan komunitas yang dikolaborasikan dengan pasar agar pesertanya dapat menjadi entrepreneur. 

“Berbagai upaya ini merupakan fungsi tabligh dan transformasi yang seharusnya dilakukan oleh para cendekiawan muslim,” tutupnya. (MW/Rz)