Lewat Micro Business Games, PSP3 IPB University Dorong Mahasiswa Sebagai Trainer dalam Penerapan Manajemen UMKM

Lewat Micro Business Games, PSP3 IPB University Dorong Mahasiswa Sebagai Trainer dalam Penerapan Manajemen UMKM

lewat-micro-business-games-psp3-ipb-university-dorong-mahasiswa-sebagai-trainer-dalam-penerapan-manajemen-umkm-news
Berita

Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University bersama Deutsche Sparkassenstiftung fur Internationale Kooperation (DSIK) dan Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI) menggelar pelatihan manajemen usaha dengan konsep Micro Business Games.

Kepala PSP3 IPB University, Prof Muladno mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas untuk menguasai teori sekaligus kemampuan praktik melalui konsep Micro Business Games.

Menurutnya, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha di Indonesia. Sementara itu, kemampuan manajemen usaha mereka masih terbatas. Untuk itu dibutuhkan pendampingan oleh para ahli di bidangnya.

“PSP3 IPB University yang memiliki tujuan utama mengembangkan ilmu sosial ekonomi pertanian melakukan kerja sama dengan DSIK sebagai salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang salah satunya berfokus dalam pengembangan manajemen usaha,” ujarnya.

Micro Business Games sendiri merupakan suatu metode edukasi interaktif untuk memberikan pengalaman tentang cara mengembangkan usaha skala mikro atau kecil secara efektif dengan memperhatikan kaidah manajemen usaha yang baik. Konsep Micro Business Games nantinya dapat diterapkan mahasiswa IPB University ke masyarakat langsung di antaranya UMKM peternak maupun petani.

“Peserta melakukan simulasi menjalankan usaha mikro kecil dan menengah melalui Micro Business Games. Sebagai pelaku usaha, mereka harus menentukan faktor pendukung sebelum memulai usaha seperti lokasi, konsumen, produk yang akan dijual dan sebagainya,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Prof Muladno, mahasiswa disimulasikan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dan hambatan seolah-olah mereka tengah memulai usaha. Hal ini dilakukan agar mereka mampu mengidentifikasi berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan.

“Dengan dilakukannya kerja sama ini, diharapkan IPB University dapat mengadopsi pelatihan manajemen usaha yang lebih spesifik ke bidang tertentu seperti peternakan dan pertanian,” imbuhnya.

Prof Muladno mengatakan, keahlian manajemen usaha peternakan sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang digagasnya.

“Terdekat, kota yang memungkinkan dilakukan kerja sama adalah Kediri. Pasalnya, per bulan November 2022 lalu, telah terbentuk tiga SPR sebagai buah dari kerjasama dengan Universitas Islam Kadiri (Uniska) untuk memulai unit usaha,” pungkasnya. (*/Rz)