Tingkatkan Kompetensi SPR, PSP3 IPB University Tandatangani Empat Perjanjian Kerjasama

Tingkatkan Kompetensi SPR, PSP3 IPB University Tandatangani Empat Perjanjian Kerjasama

tingkatkan-kompetensi-spr-psp3-ipb-university-tandatangani-empat-perjanjian-kerjasama-news
Berita

Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University, Prof Muladno menandatangani empat perjanjian kerjasama dengan komunitas dan perusahaan untuk tingkatkan kompetensi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Penandatanganan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) dilaksanakan di Kantor PSP3 IPB University, Kampus Baranangsiang Bogor, (17/3).

Perjanjian kerjasama PSP3 IPB University bersama Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (SASPRI) dilakukan dengan empat pihak, pertama dengan PT Perisai Muda Notonegoro (PNM), sebuah perusahaan sistem keamanan berbasis teknologi informasi.

Kedua, kerjasama dijalin bersama salah satu perusahaan Jerman, Deutsche Sparkassenstiftung fur Internationale Kooperation (DSIK) dalam rangka peningkatan SPR, khususnya terkait edukasi literasi bisnis melalui game atau Micro Business Game (MBG).

Dalam hal pengembangan Sistem Integrasi Horizontal Ekonomi Desa Untuk Industri Pangan Bangsa (Sinthesa), PSP3 IPB University dengan SASPRI berkolaborasi dengan Yayasan Karya Bakti Bumi Indonesia (YKBBI).

Terakhir, perjanjian kerjasama tentang pengembangan Sistem Integrasi Horizontal Industri Ayam (Sinthia) dilakukan antara PSP3 IPB University, SASPRI dan Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN).

“Melalui perjanjian kerjasama dengan lembaga dan perusahaan, diharapkan SPR yang sudah berusia sepuluh tahun menjadi lebih baik lagi. Kami ingin memberdayakan dengan mendigdayakan komunitas peternak rakyat yang selama ini ketinggalan,” ujar Prof Muladno, Kepala PSP3 IPB University.

Melalui SPR, lanjut dia, peternak rakyat memperoleh ilmu pengetahuan, teknologi dan pendampingan. Perusahaan mitra dan lembaga, dalam hal ini PSP3 IPB University, akan berkontribusi dalam pengembangan SPR yang lebih baik.

“Melalui kerjasama dengan YKBBI, PSP3 IPB University ingin mengajak para bupati menerapkan SPR di wilayahnya masing-masing. Langkah ini agar mempercepat peningkatan jumlah peternak pintar dan berilmu. Tugas IPB University memberi ilmu dan mengubah pola pikir,” tambahnya.

Ia menambahkan, PSP3 IPB University juga difasilitasi oleh YKBBI untuk mengaplikasikan pemberdayaan petani dan peternak yang dikembangkan IPB University, salah satunya SPR di 333 kabupaten kota yang memiliki wilayah kepulauan dan pesisir. Hal ini dilakukan untuk memajukan bidang peternakan dan pertanian daerah tersebut.

Pada pertemuan itu, Michael Kuehl selaku Regional Coordinator DSIK Indonesia and The Philippine mengaku sangat senang dapat membantu bank-bank di Indonesia dengan literasi keuangan untuk masyarakat. Menurutnya, hal tersebut penting juga dilakukan untuk edukasi petani dan peternak karena bisnis yang mereka jalankan akan memerlukan pembiayaan yang bersumber dari sektor perbankan.

“Edukasi Micro Business Game (MBG) ini sangat baik untuk mahasiswa, dosen, peternak dan petani. Agar ketika mereka membangun bisnis, langsung dapat mengaplikasikan. MBG merupakan cara terbaik mengatasi masalah, peserta bisa berdiskusi untuk pengambilan keputusan yang tepat. Ini merupakan cara efektif untuk belajar,” tutur Michael Kuehl.

Melalui kerjasama ini, ia pun akan menyiapkan business games for farmers. Michael Kuehl berharap, dengan game ini akan membantu perubahan pola pikir petani dan peternak agar lebih maju.

Senada, Perwakilan SASPRI Dr Bramada Winiar Putra (Ketua Bidang Stasiun Lapang) menyebut pentingnya kerjasama ini sebagai salah satu langkah membangun SPR menjadi lebih baik. Pasalnya, para petani dan peternak memerlukan mindset entrepreneurship, mindset bahwa usaha beternak ini menjadi suatu bisnis utama, bukan sambilan.

“SASPRI dapat menjadi standar untuk peternakan Indonesia. Dengan demikian, harapannya peternak dapat mengadopsi dan mereplikasi model bisnis yang dikembangkan SASPRI. Hari ini menjadi pondasi untuk mewujudkan pengembangan tidak hanya edukasi, tetapi juga aspek ekonomi dan sosial kemasyarakatan,” tutup dia.

Selain penandatanganan SPK, pertemuan juga diisi dengan diskusi terkait kemungkinan kerjasama pengembangan genetik ayam kampung dengan PT Indonesia Hendrix Genetics, perusahaan berbagai merek ayam petelur kelas dunia. (dh/Rz)