Siapkan Kemampuan Paling Penting Bagi Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran IPB University Gelar Workshop Skills Lab
Fakultas Kedokteran (FK) IPB University bersama dengan FK Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan Workshop Skills Lab. Acara ini digelar di Gedung AM Satari (11/03) dan dihadiri oleh 27 peserta, yang terdiri dari dosen tetap FK, dosen dari berbagai fakultas/sekolah serta sejumlah klinisi dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dan RSUD Cibinong.
Prof Tri Hanggono Achmad dari FK Unpad memaparkan topik Skills Lab secara keseluruhan, mulai dari tipe-tipe skills yang diperlukan oleh mahasiswa kedokteran sampai dengan perubahan cara pembelajaran skills lab dari waktu ke waktu. Ia turut menjelaskan berbagai tipe assessment untuk kegiatan skills lab.
“Kemampuan yang paling penting untuk dimiliki oleh mahasiswa kedokteran saat ini adalah clinical decision skills. Kemampuan ini yang harus diasah, salah satunya melalui kegiatan skills lab ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil, yaitu kelompok penyusunan modul, clinical skills training dan objective structured clinical examination (OSCE)/assessment. Masing-masing mereka mempelajari kompetensi sesuai kelompoknya dengan berbagai simulasi.
Kelompok pertama mendapatkan pemaparan dan tutorial terkait penyusunan modul skills lab, meliputi general objective, specific objectives, sekuens kegiatan, metode kegiatan, sarana prasarana serta prosedur dan referensi.
Kelompok kedua mendapatkan paparan mengenai clinical skills training dan melakukan simulasi sebagai mahasiswa dan trainer. Sementara kelompok ketiga membahas sistem penilaian untuk kegiatan clinical skills.
Setelah kegiatan per kelompok kecil selesai, peserta dikumpulkan kembali dan diadakan simulasi dari masing-masing kelompok terkait hal yang sudah didapatkan sebelumnya.
Penanggung jawab sementara (Pjs) Dekan FK IPB University, Prof Srihadi Agungpriyono menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan insights terkait perkembangan skills lab bagi mahasiswa kedokteran, serta meningkatkan kemampuan dosen FK untuk menjadi trainer pada kegiatan skills lab.
“Selain itu, para dosen diharapkan dapat membuat suasana yang kondusif dan nyaman pada kegiatan skills lab dan dapat mempertajam clinical decision skills mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa kedokteran ke depannya akan menjadi pembelajar yang memiliki keterampilan klinis dan kemampuan pengambilan keputusan klinis yang baik,” harapnya. (*/Rz)