Prof Katrin Roosita: Galohgor, Tingkatkan Produksi ASI Hingga Antidiabet

Prof Katrin Roosita: Galohgor, Tingkatkan Produksi ASI Hingga Antidiabet

prof-katrin-roosita-galohgor-tingkatkan-produksi-asi-hingga-antidiabet-news
Riset

Guru Besar Fakultas Ekologi Manusia (Fema), IPB University Prof Katrin Roosita mengatakan bahwa jamu tradisional galohgor berkhasiat untuk meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI) hingga anti diabetes mellitus. Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap IPB University, (16/3).

Dalam risetnya, Prof Katrin membuktikan secara ilmiah khasiat dari jamu galohgor. Ia mengembangkan jamu tradisional galohgor menjadi suatu produk nutrasetikal untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan ibu dan bayi.

“Untuk dapat memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi, selain diperlukan dukungan psikologis dan fisiologis, kecukupan gizi yang lengkap dan seimbang menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Nutrasetikal galohgor mengandung betakaroten, senyawa provitamin A yang dapat dimetabolisme (dalam tubuh) menjadi asam retinoat,” jelasnya.

Menurutnya, betakaroten berperan mengatur pertumbuhan sel dan membentuk penghubung celah antar sel (gap junction). Gap junction adalah struktur penting dalam mempertahankan fungsi optimal jaringan pada kelenjar mammae yang memproduksi ASI.

“Peranan gap junction juga ini terkait dengan manfaat betakaroten dalam pencegahan kanker. Hal ini karena struktur gap junction yang baik dapat meningkatkan kemampuan sel dan jaringan untuk mencegah berkembangnya sel-sel kanker yang pertumbuhan tidak terkendali,” tuturnya.

Ia menambahkan, galohgor juga mengandung zat gizi sumber antioksidan yang dapat menurunkan stress oksidatif pada ibu menyusui. Pengendalian stress oksidatif pada ibu postpartum (pasca bersalin) sangat penting, agar kondisi inflamasi dapat segera pulih, metabolisme normal dan sehat bugar.

“Ibu menyusui yang mengkonsumsi kue kukis nutrasetikal galohgor, volume dan kandungan laktosa pada ASI-nya meningkat,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan daya terima nutrasetikal galohgor, lanjutnya, telah dilakukan pengembangan produk seperti madu galohgor, minuman serbuk nutrilaktasi, selai kacang dan kukis nutrilaktasi. Nutrasetikal galohgor juga memiliki khasiat antidiabet, sehingga dilakukan pengembangan produk minuman serbuk nutradiabet.

“Hilirisasi produk nutrasetikal galohgor dapat terlaksana dengan dukungan berbagai pihak, antara lain Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan (Incubie), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Bank Syariah Mandiri dan PT Biofarindo. Untuk nutridiabet, hilirisasinya mendapat dukungan dari PT Biocon Natural Indonesia dan pendanaan dari Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University,” ujarnya. (Zul)