Prof Indra Jaya Paparkan Riset Optimalisasi Produksi Marikultur di WUR
Prof Indra Jaya, Guru Besar IPB University dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mendapat kesempatan memaparkan riset optimalisasi produksi marikultur dalam kunjungannya di Wageningen University and Research (WUR), Belanda beberapa waktu lalu.
Kunjungan Prof Indra Jaya dalam rangka menghadiri pertemuan Interdisciplinary Research and Education Fund (INREF), sebuah project kerja sama penelitian dan pendidikan antara IPB University dan WUR.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Indra Jaya menyampaikan update perkembangan riset berjudul ‘Development & Application of Underwater Televisual System and Artificial Intelligence to Support Smart Cage Mariculture’. Adapun tujuan pengembangan riset multidisiplin ini, antara lain adalah optimasi kinerja produksi marikultur.
Prof Indra memaparkan instrumen yang dibangun untuk memperkuat model smart sea farming, di bawah pengelolaan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University.
“Tentu kita sangat memerlukan infrastruktur smart sea farming untuk menghasilkan data produksi dan kinerja yang presisi,” ujar Prof Indra dalam presentasi tersebut.
Untuk itu, lanjut dia, IPB University telah mengembangkan sistem pengumpulan data/foto ikan hidup dalam keramba jaring apung (KJA), penajaman foto bawah air, identifikasi dan kuantifikasi ikan hidup dalam KJA, estimasi ukuran ikan dan biomassa, serta pengamatan perilaku dan kesehatan ikan.
Dalam agenda kunjungan tersebut, Prof Indra juga berkesempatan untuk menghadiri Wageningen-Indonesia Scientific Exposure (WISE), sebuah ajang bagi mahasiswa Indonesia untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka. Tidak hanya itu, ia juga turut serta menghadiri prosesi peringatan Dies Natalis WUR yang ke-105, yang bertemakan Blue Transitions: Shaping Sustainable Marine Future.
“Senang sekali bisa berpartisipasi pada pertemuan ini. Semoga kerjasama yang terjalin makin erat untuk menghasilkan kualitas penelitian dan pendidikan yang lebih terintegrasi dan efektif di masa mendatang,” tutur Prof Indra. (RAT/Rz)
