Guru Besar IPB University Bicara Uniknya Karakter Buah Nusantara

Guru Besar IPB University Bicara Uniknya Karakter Buah Nusantara

guru-besar-ipb-university-bicara-uniknya-karakter-buah-nusantara-news
Riset

Guru Besar Fakultas Pertanian, Prof Darda Efendi mengatakan bahwa Indonesia kaya akan jenis buah-buahan, tapi baru 60 spesies yang menjadi komoditi binaan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian. Di alam, masih banyak yang menunggu untuk ditemukan, dikembangkan, dimanfaatkan dan dikonservasi.  Hal ini disampaikannya dalam Konferensi Pers Pra Orasi Guru Besar Tetap, (16/3) yang digelar secara online.

Ia mengatakan, buah-buahan nusantara mempunyai berbagai karakter unik. Ada yang berbiji besar dan tidak bisa disimpan lama, berbiji apomiktik (dihasilkan dari jaringan ibu saja/tidak berbapak; sehingga tidak bisa dikawinkan), berbiak vegetatif, ada yang mempunyai tiga tipe seks seperti pepaya, masa juvenil dan siklus hidup panjang serta berbuah musiman.

“Ini yang menyebabkan pengembangan, pemuliaan serta konservasinya relatif sulit. Untuk itu dibutuhkan pendekatan yang non-konvensional seperti kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan bagian dari bioteknologi seluler yang dapat memperbanyak benih/bibit secara massal yang cepat, seragam dan true to type (sama dengan induknya),” jelasnya.

Ia menjelaskan, kultur jaringan dapat dilakukan melalui tiga cara. Yakni induksi dan multiplikasi tunas samping (dari eksplan yang sudah mempunyai meristem); organogenesis (pembentukan organ dari eksplan yang tidak meristematik); embriogenesis somatik (pembentukan embrio dari jaringan vegetatif).

“Dari tiga cara itu, jalur embriogenesis somatik mempunyai banyak keuntungan. Yakni, lebih efisien, lebih baik dari kultur meristem dan kultur organogenesis dan embrio somatik yang dihasilkan sudah mempunyai calon tunas dan calon akar,” ujarnya.

Hal yang paling penting, tambahnya, embriogenesis somatik terbentuk dari sel tunggal sehingga sangat sesuai untuk digunakan sebagai eksplan dasar pemuliaan.

Dalam kesempatan ini, ia juga menjelaskan tentang teknologi penyimpanan (benih/eksplan) jangka panjang dengan kriopreservasi (penyimpanan pada suhu -196 oC dalam nitrogen cair). Kriopreservasi memungkinkan materi genetik disimpan untuk jangka panjang tanpa kehilangan viabilitas dan tanpa terjadinya perubahan genetik.

Menurutnya, bahan yang dikriopreservasi dapat berupa sel, jaringan, organ maupun kultur in vitro (tunas, hipokotil, kalus, massa embriogenik).

“Benih pepaya merupakan benih yang umur simpannya pendek, penyimpanan secara kriopreservasi diperlukan sebagai alternatif. Dari data kriopreservasi benih tiga kultivar pepaya (Callina, Caliso dan Sukma) Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB University, didapat bahwa protokol dan keberhasilan kriopreservasi sangat tergantung pada jenis pepayanya,” lanjutnya. (Zul)