Dosen ITK IPB University Ajarkan Warga Papua Kemampuan Menyelam

Belum lama ini, Dr Beginner Subhan, salah satu dosen dari Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University diundang sebagai salah satu instruktur/pengajar pelatihan selam untuk jenjang pemula di Papua Barat Daya. Dalam kegiatan ini, Dr Beginner menjadi instruktur bersama dengan Rizya Ardiwijaya dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menguatkan kapasitas kelompok-kelompok masyarakat di Papua Barat yang berkaitan dengan persiapan dive guide lokal untuk pengembangan wisata di kawasan tersebut.
“Perkembangan wisata di sini sudah pesat, tapi dive guide lokal belum siap. Jika dioptimalkan, adanya dive guide lokal ini akan menguntungkan semua pihak, terutama masyarakat lokal di sini. Tidak hanya meningkatkan skill, tapi juga menjadi lapangan pencaharian bagi mereka,” ujar instruktur selam asal IPB University tersebut.
Total peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 18 orang, 17 orang mengikuti pelatihan Open Water Diver (OWD) dan 1 orang mengikuti pelatihan Advanced Open Water Diver. Keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan anggota kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dan kelompok wisata dari wilayah Werur, Kabupaten Tambrauw; Malaumkarta, Kabupaten Sorong; dan Misool, Kabupaten Raja Ampat.
Rizya mengungkapkan, penyelenggaraan pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat lokal di Papua Barat Daya dengan pengetahuan akademik dan pengalaman keterampilan di kolam dan laut terbuka. Pengetahuan dan keterampilan ini menjadi modal dasar agar mereka dapat menjadi penyelam yang handal dan aman.
“Selaku salah satu instruktur pada pelatihan ini, saya sangat terkesan karena para peserta sangat antusias dan dengan latar belakang mereka yang rata-rata masyarakat pesisir. Pelatihan selam ini dapat dikuasai dengan mudah,” ujar praktisi konservasi YKAN tersebut.
Harapan Rizya kedepannya, semoga mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga dapat menjadi pemandu selam di daerahnya masing-masing.
Sejalan dengan Rizya, Dr Begin menyebutkan potensi wisata bahari yang ada di Papua Barat Daya ini sangat besar dan akan mampu meningkatkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal jika dikembangkan secara optimal baik dari aspek ekologi, sumberdaya serta pengelolaan yang baik dan berkelanjutan.
Yonathan Yappen, salah satu peserta pelatihan asal Werur Kabupaten Tambrauw, mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan secara susah payah kepada warga-warga peserta pelatihan.
“Kami tidak memberikan sesuatu yang berharga kepada teman-teman, tapi kami yakin percaya Yang Maha Kuasa selalu mendampingi Bapak-bapak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Atas ilmu yang telah diberikan, kami ucapkan terima kasih,” tutur Yonathan pada kesempatan yang berbeda. (RAT/Zul)