IPB University Targetkan Desa Cikarawang Menjadi Kampung Ramah Lingkungan
Melalui Program Dosen Mengabdi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga Bogor ditetapkan sebagai target Kampung Ramah lingkungan (KRL). Kegiatan ini digagas dan disosialisasikan oleh Dosen Mengabdi IPB University yang merupakan bagian dari Stasiun Lapang Agrokreatif (SLAK) 2019 bertempat di Harisma School kampung Carangpulang, Desa Cikarawang Kabupaten Bogor, (30/11).
Ada tiga dosen yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Dr M Yanuar J Purwanto, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Dr.-ing. Dase Hunaefi dan Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Dr. Deden Saprudin.
“Kami ingin desa Cikarawang khususnya kampung Carangpulang ini menjadi bersih, menarik dan sehat sehingga nyaman bagi tamu yang berkunjung baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Cikarawang dapat dijadikan tujuan wisata yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Masyarakat harus mempunyai rencana bersama dan rasa keinginan untuk berubah lebih baik. Berarti harus ada perubahan cara pikir dan perilaku yang konkret untuk mengubah “wajah kampung Carangpulang” untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Masyarakat juga harus memperhatikan pengolahan sampah dengan terpadu. Manfaat penanganan sampah terpadu dapat meningkatkan nilai guna sampah, mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan membantu menciptakan kondisi zero waste di suatu kawasan permukiman,” ujar Dr Yanuar.
Sementara itu, Dr Dase Hunaefi lebih menekankan kepada pola makanan yang sehat dan bersih serta hegienis. Masyarakat harus memperhatikan pola makan yang dikonsumsi agar terhindar dari berbagai penyakit. Makanan yang sehat harus aman (bebas dari zat berbahaya), bernutrisi (bergizi) seimbang dan memenuhi kebutuhan tubuh.
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, merupakan karakter yang harus dibiasakan sejak dini sehingga terbentuk paradigma sehat dalam diri kita yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok dan keluarga. Caranya dengan membuka jalur komunikasi, informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Untuk itu masyarakat harus belajar bersama bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar,” ujarnya.
Ia menambahkan, menuju kampung yang bersih dan sehat, masyarakat dihimbau menyediakan keran-keran air untuk cuci tangan, baik itu diwarung-warung, tempat posyandu atau tempat kumpul bersama seperti di desa. Kegiatan lingkungan berbasis bersih dan sehat, sudah pasti kegiatan ini yang mahal harganya untuk dipraktekkan. Banyak orang mengatakan sehat itu mahal, sampai ada ungkapan “kesehatan adalah harta yang paling mahal dan berharga”.
Sementara Dr. Deden Saprudin melihat kampung yang bersih dan sehat dari unsur pertanian, dikarenakan kebanyakan masyarakat kampung Carangpulang hidup dari bertani atau bercocok tanam. Pemakaian bahan kimia seperti pestisida harus menjadi perhatian terutama penanganan atau perawatan alat penyemprot. Sehingga tidak ada dampak yang merugikan kehidupan masyarakat.
“Penanganan alat-alat penyemprotan dari bahan kimia harus diperhatikan dengan baik cara penanganannya, terutama setelah berada di rumah agar aman dan tidak berdampak pada kesehatan pemakainya. Untuk itu, alat harus di cuci dengan baik dan disimpan di tempat yang aman. Jangan sampai bisa terjangkau oleh anak-anak, akan berdapat kepada kesehatan,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan memperhatikan hal tersebut kampung Carangpulang menuju kampung bersih dan sehat tentunya akan tercapai dengan semangat masyarakatnya yang ingin berubah.
Adapun perwakilan dari tokoh masyarakat kampung Carangpulang, Enin sangat menyambut baik program ini karena lingkungan Carangpulang ini memang harus banyak dibenahi. Menurutnya, banyak sampah-sampah berserakan. Intinya ingin ada perubahan untuk lingkungan ini agar bersih, aman dan sehat.
“Harapannya ke depan ada sinergi dari masyarakat dan dosen mengabdi lebih baik lagi dalam semua program terutama untuk membuat kampung Carangpulang ini menuju kampung bersih, sehingga bica dicontoh oleh dusun-dusun lain yang ada di desa Cikarawang,” ujarny. (Awl/Zul)
Keyword: Desa Cikarawang, Kampung Ramah Lingkungan, LPPM IPB University