Gandeng Mahasiswa dari Jepang dan China, Mahasiswi Pascasarjana IPB University Berhasil lolos ke Ajang Hult Prize Regional
Mahasiswi Sekolah Pascasarjana IPB University, Aryanis Mutia Zahra membentuk tim gabungan bernama Mhaerofilter untuk mengatasi limbah industri batik dan sampah botol plastik. Tim tersebut terdiri dari mahasiswa lokal dan internasional yakni Nur Rahmawati Ayukaryana (Institut Teknologi Bandung), Hua Yajun (Dalian University of Technology China), dan Miki Tatsuma (Tokyo University of Agriculture and Technology/TUAT).
Mereka menggagas ide untuk mengolah air limbah industri batik dengan aerogel sebagai filter yang dibuat dari daur ulang plastik jenis PET (r-PET). Mhaerofilter memenangkan juara pertama kompetisi Hult Prize on Campus yang diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2019 di TUAT, Tokyo, Jepang setelah bersaing dengan 20 tim lain dan berhak lolos ke ajang Hult Prize Regional.
Aryanis memperkirakan bahwa industri batik di Indonesia membutuhkan 2,65 juta aerogel yang dapat dihasilkan dari konversi limbah botol plastik per tahun. Setiap satuan aerogel dapat menyaring 524 liter limbah air dengan 0,6 kilogram kandungan lilin yang dihasilkan oleh industri batik selama satu minggu. Jumlah tersebut dapat digunakan kembali dalam produksi batik atau dapat dibuang ke lingkungan secara aman.
Aerogel tersebut akan dipasarkan dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan instalasi pengolahan limbah. Oleh karena itu, Tim Mhaerofilter berharap aerogel buatannya dapat dijangkau oleh industri batik di berbagai skala unit usaha. Hal tersebut diyakini akan mendukung semangat mempromosikan batik secara global sebagai eco-friendly fashion.
“Langkah pertama dalam promosi tersebut adalah berupaya maksimal dalam ajang Hult Prize Regional di awal tahun 2020 mendatang. Saya bersama tim Mhaerofilter masih menunggu pengumuman tentang di negara mana kami akan bersaing kembali,” ujarnya.
Hult Prize adalah kompetisi tahunan terbesar skala internasional yang menantang seluruh pelajar perguruan tinggi di dunia untuk mencari solusi terbaik dari berbagai masalah terkait Sustainable Development Goals (SDGs). Tema Hult Prize tahun 2020 adalah “Building Startups That Have A Positive Impact on Our Planet with Every Dollar Earned”.
Hult Prize Regional akan diadakan di 27 negara yang mewakili seluruh wilayah geografis dunia. Semua tim terbaik yang memenangkan kompetisi di tiap ajang regional berhak lanjut ke Program Akselerasi Startup di Boston selama enam minggu pada musim panas tahun depan. Pada akhirnya, enam tim terbaik dalam program akan dipilih untuk melakukan pitching di New York dengan peluang memenangkan hadiah USD 1 Juta untuk memulai bisnis. (*)
Kata kunci : aerogel, botol plastik, hult prize, limbah batik, mahasiswi pascasarjana