Bersiap Menuju Nobel Prize, Guru Besar IPB University Susun “White Paper”
Para Guru Besar IPB University berkumpul untuk membahas misi baru bagi IPB University menuju Nobel Prize pada Rabu (13/11) di Ruang Sidang Senat Kampus IPB Dramaga, Bogor. Pembahasan ini sedikitnya diikuti oleh tiga puluh Guru Besar IPB University.
Prof Yusram Massijaya, Ketua Dewan Guru Besar IPB University dalam sambutannya menyampaikan IPB University yang merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia ke depannya perlu memikirkan sekaligus melakukan lompatan pemikiran untuk meraih reputasi internasional yang lebih bergengsi seperti hadiah nobel.
Ia sangat meyakini bahwa civitas akademika IPB University bisa meraih nobel prize dengan menyatukan gerak langkah bersama.
“Secara individu, sudah banyak dosen IPB University yang berhasil mendapatkan
berbagai penghargaan baik di level nasional maupun internasional. Penghargaan tersebut diberikan atas prestasinya yang
luar biasa dalam hal pengembangan ilmu dan pengabdian kepada masyarakat,” ungkap Prof Yusram.
Prof Yusram menambahkan, dengan adanya kolaborasi antara dosen IPB University dengan peneliti utama dunia, dapat memungkinkan diraihnya hadiah nobel secara berkelompok.
Setelah diskusi ini, pihaknya akan segera mengidentifikasi dosen-dosen potensial dan memetakannya supaya IPB University mampu meraih Nobel Prize. Titik awal yag dijadikan dalam upaya ini adalah inovasi-inovasi yang telah dihasilkan oleh IPB University.
Focus Group Discussion (FGD) ini diadakan dalam rangka menjaring berbagai masukan dalam pembuatan "white paper" yang akan disusun oleh Panitia Ad Hoc
(PAH). PAH itulah yang akan merealisasikan misi "Road toward a Nobel Prize" yang akan menjadikan masukan sekaligus landasan bagi pengambil keputusan dalam menjalankan misi baru IPB University ini.
Hal Serupa disampaikan Prof Ronny R Noor, Ketua Komisi C Senat Akademik yang juga merupakan Panitia Ad Hoc (PAH). Ia mengatakan Lompatan pemikiran terkait IPB University Menuju Nobel Prize ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Hal ini karena dalam hal penelitian, inovasi dan pengabdian kepada masyarakat, IPB University sudah menorehkan prestasinya.
Beberapa diantaranya adalah IPB University sebagai inisiator BIMAS yang telah berhasil mewujudkan program swasembada pangan di Indonesia, kampus paling inovatif di Indonesia dan berbagai prestasi lainnya.
Prof Ronny lebih lanjut menyampaikan berbagai analisa situasi ini dapat
dijadikan misi baru IPB University. Ke depannya IPB University dapat mengembangkan sumberdaya manusia, kerjasama internasional serta hal lain yang mendukung misi baru IPB University ini. Pengembangan ini dilakukan sebagai upaya membangun afmosfer akademik dan penelitian yang lebih baik dan perencanaan pembangunan fisik laboratorium pendukung.
Selain itu, ia menyampaikan pentingnya sumberdaya manusia IPB University untuk menyadari secara kolektif bahwa jika ingin mendapatkan hadiah nobel, perlu melahirkan invensi yang luar biasa yang dapat memberikan manfaat besar bagi
kemaslahatan umat manusia.
Dari hasil analisa situasi dan kondisi para pemenang hadiah nobel dapat
disimpulkan bahwa hadiah nobel hanya diberikan secara selektif dengan kriteria
utama hasil karya yang memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas.
Saat ini bidang pertanian merupakan salah satu bidang yang strategis dan memiliki peluang besar dalam menghasilkan pemenang hadiah nobel berikutnya.
Di samping itu perjalanan karir dan pengembangan reputasi internasional para
pemenang hadiah nobel biasanya bertahap, memerlukan waktu yang lama serta
keberhasilannya didukung oleh lingkungan kerja dalam menghasilkan ide
cemerlangnya.
“Dalam upaya melahirkan invensi yang luar biasa ini tentu saja diperlukan cara
berpikir yang realistis dan fokus bidang penelitian tertentu yang memungkinkan
untuk meraih penghargaan bergengsi ini,” ucap Prof Ronny.
Cara berpikir realistis ini perlu diikuti dengan langkah nyata dalam membangun
jejaring penelitian di tingkat internasional yang memiliki kualitas laboratorium yang
bertaraf dunia agar dapat menghasilkan penelitian yang unggul, spesifik dan
dipublikasikan di jurnal ilmiah terkemuka.
Dalam mendukung misi baru ini, IPB University secara institusi perlu merencanakan secara baik sumberdaya manusianya agar ke depan menjadi sumberdaya yang handal dalam mengembangkan reputasi dan karir penelitiannya di tingkat internasional.
“Harapannya dalam kurun waktu 10 – 25 tahun ke depan IPB University diharapkan sudah dapat merealisasikan misinya untuk meraih prestasi internasionalnya baik dalam memenuhi target antara di tingkat nasional dan regional maupun target utama yaitu memenangkan hadiah Nobel,” pungkas Prof Ronny. (Dh/RA)
Keyword: Kampus IPB, hadiah nobel, pertanian, guru besar IPB, nobel prize, dosen IPB