Bersiap Hadapi Dunia Kerja, Himatesil IPB University Gelar Seminar Keprofesian
Sebagai upaya untuk meningkatkan kesiapan diri dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (Himatesil) IPB University mengadakan Seminar Keprofesian 2019 di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus Dramaga, Bogor, (4/10). Seminar yang diikuti sekitar hampir seratus mahasiswa ini bertema “Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi Bangunan”.
Menurut Ketua Himatesil 2019, Moch Ridwan, tema yang dibahas mengenai kesiapan mahasiswa dalam menghadapi dunia pasca kampus. Tema Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja bagi lulusan Teknik Sipil dan Lingkungan. Risiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 yang tidak berjalan dengan baik. “Untuk itu, menjadi nilai lebih ketika personal atau lulusan telah mengetahui dan memahami K3 dengan baik,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir Dr Chusnul Arif, MSi selaku Sekretaris Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University yang memaparkan tentang berbagai strategi dan keahlian yang harus dimiliki oleh mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan.
“Pengembangan kualitas pendidikan di teknik sipil terus kita tingkatkan, akhir Oktober nanti akan ada visitasi asesor dari Amerika. Untuk itu, pengembangan keahlian secara personal juga harus ditingkatkan. Salah satunya melalui pelatihan ataupun seminar seperti ini. Banyak sekali bidang ahli yang dapat kalian geluti nantinya di bidang teknik sipil dan lingkungan. Saya harap kita semua bisa mempersiapkannya dengan baik,” papar Dr Chusnul Arif.
Hadir sebagai pembicara, Dedikasi Firansyah selaku Manager Health Safety and Environment (HSE) PT Nidya Karya (Persero). Dalam kesempatan ini, Firansyah menjelaskan terkait pengendalian K3 dalam proyek kontruksi bangunan dan beberapa tips untuk handal dalam dunia kerja bidang kontruksi.
“Ada beberapa strategi yang umum dan penting dibutuhkan perusahaan konstruksi serta menjadi point penting di bidang HSE. Pertama Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan ahli, selanjutnya peralatan yang layak dan sesaui dan teknis yang benar dan sesuai. Nah, ketika para mahasiswa di sini ingin memasuki bidang ini, penting untuk memahami bahkan mampu menularkan budaya safety atau K3 dalam dunia kerja. Kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja menjadi penting. Pada akhirnya, output dari budaya yang dibangun ialah komitmen, dan output keahlian ialah manajemen kompetisi,” jelas Firansyah.