Departemen IKK IPB University Latih Kader Desa di Kabupaten Bogor Tentang Pendidikan Keluarga

Departemen IKK IPB University Latih Kader Desa di Kabupaten Bogor Tentang Pendidikan Keluarga

departemen-ikk-ipb-university-latih-kader-desa-di-kabupaten-bogor-tentang-pendidikan-keluarga-news
Berita

Kader dari sepuluh desa prioritas di Kabupaten Bogor mendapatkan pelatihan Pendidikan Keluarga dari hasil kerjasama antara Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB). Pelatihan digelar di Hotel Gumilang, Cipayung Bogor (21-23/8).

Kesepuluh desa tersebut adalah Desa Sukatani (Kecamatan Sukaraja), Pabuaran (Kecamatan Sukamakmur), Cibeber II (Kecamatan Leuwiliang), Cibatok 2 (Kecamatan Cibungbulang), Banyu Resmi (Kecamatan Cigudeg), Cimande (Kecamatan Caringin), Pasir Buncir (Kecamatan Caringin), Tangkil (Kecamatan Caringin), Leuwikaret (Kecamatan Klapanunggal), dan Sukamulih (Kecamatan Sukajaya).

Menurut Ketua Departemen IKK, Tin Herawati, penguatan kapasitas pendidikan keluarga untuk kelompok kegiatan di Kabupaten Bogor khususnya dalam mencegah kejadian stunting sangat diperlukan. Hal ini juga mengingat bahwa Kabupaten Bogor adalah kabupaten dengan wilayah terluas dan penduduk terbesar di Provinsi Jawa Barat sekaligus sebagai wilayah pertanian sumber pangan yang masih luas.

“Peningkatan kapasitas ini sangat diperlukan sehingga kelompok kegiatan di Kabupaten Bogor dapat lebih optimal menjalankan fungsi pendidikan keluarga untuk mencapai keluarga-keluarga di Kabupaten Bogor yang lebih sejahtera, salah satunya melalui upaya pencegahan stunting,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Asep Fahrudi selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana Kesejehateraan dan Ketahanann Keluarga, Kabupaten Bogor. Menurutnya angka stunting di Kabupaten Bogor masih di angka sekitar 28 persen. Meskipun masih di bawah angka nasional namun hal ini tentu saja menjadi salah satu permasalahan mendasar di Kabupaten Bogor mengingat anak yang stunting berisiko tinggi untuk gagal dalam tumbuh dan berkembang di periode-periode selanjutnya.(**/Zul)