Bahas Manfaat Kesehatan Bekatul Padi, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University Datangkan Dosen dari Jepang

Bahas Manfaat Kesehatan Bekatul Padi, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University Datangkan Dosen dari Jepang

bahas-manfaat-kesehatan-bekatul-padi-departemen-ilmu-dan-teknologi-pangan-ipb-university-datangkan-dosen-dari-jepang-news5
Berita

Rice bran atau bekatul ternyata memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Manfaat tersebut terkait dengan bahan aktif yang dapat diisolasi dari bekatul seperti γ-oryzanol, asam ferulic, dan tocotrienol. Hal ini dibahas dalam kegiatan Special Talks yang diadakan oleh Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University.

Kuliah ini dibawakan oleh Hitoshi Shirakawa, Ph.D dari Sekolah Pascasarjana Ilmu Pertanian Universitas Tohoku Jepang dalam presentasi bertema “Opportunities Rice Bran for Fungtional Food Ingredient”. Special Talks ini diselenggarakan di Auditorium Abdul Muis Nasution, Kampus Dramaga, Bogor (8/8).

“Komposisi kimia bekatul dari Indonesia dan Jepang dari varietas padi yang berbeda ternyata berpotensi sebagai bahan makanan fungsional,” tutur Hitoshi yang tergabung dalam proyek penelitian bersama dari program Japan Society for The Promotion of Science (JSPS). Dalam JSPS ini terdapat juga beberapa peneliti Indonesia di dalammya.

Hitoshi juga menyampaikan bahwa 37.5 persen bekatul di Jepang dimanfaatkan untuk memproduksi minyak beras yang digunakan untuk mengisolasi bahan aktif seperti γ-oryzanol, asam ferulic, tocotrienol, dan mikro komponen lainnya.

Adapun beberapa manfaat dari bahan-bahan tersebut antara lain untuk meningkatkan metabolisme lemak, aktivitas anti inflamasi, efek pencegahan dari cedera hati alkohol, menurunkan efek kolesterol, penghambatan persinyalan pertumbuhan dalam sel kanker dan berbagai manfaat kesehatan lainnya.

“Salah satu fraksi driselase bekatul adalah adenosin yang terbukti pada percobaan, menggunakan tikus hipertensi spontan rawan stroke (SHRSP), dapat meningkatkan metabolisme glukosa dan lipid,” ujar Hitoshi saat menyampaikan hasil percobaannya.

Studi lain adalah bekatul yang difermentasi secara signifikan dapat mengurangi tekanan darah pada SHRSP. Hasil lainnya menunjukkan aktivitas penghambatan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) yang lebih tinggi dalam serum.
“Fermented Rice Barn (FRB) meningkatkan kadar adiponektin serum dan fosforilasi AMPK heptik, yang berkontribusi untuk meningkatkan metabolisme lipid dan resistensi insulin,” tutur Hitoshi yang melaksanakan penelitian ini di laboratorium gizi Universitas Tohoku Jepang.

Dalam kegiatan ini, selain memaparkan materi Hitoshi juga memperkenalkan Tohoku University kepada peserta kuliah yang dihadiri oleh puluhan dosen, mahasiswa sarjana, dan mahasiswa Sekolah Pascasarjana IPB University. Tohoku University telah bekerja sama dengan lima universitas di Indonesia yaitu UI, UGM, ITB, dan UB  dengan kerjasama yang berbentuk exchange program dan summer program.
Juga disosialisasikan program International Joint Graduate Program in Resilience and Safety Studies (GP-RSS), sebuah program pascasarjana transdisipliner yang diajarkan oleh fakultas dari departemen ilmu lingkungan, lembaga penelitian internasional dalam ilmu bencana, kedokteran, teknik, studi budaya internasional, dan ilmu pertanian di Tohoku University.

Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan transdisipliner yang berbasis pada kolaborasi internasional dengan berfokus kepada Sustainable Development Goals (SDGs), ilmu bencana, dan inovasi teknologi kepada mahasiswa. (LR/Zul)