Aplikasi Freforty Karya Mahasiswa IPB University Raih Juara III Nasional

Aplikasi Freforty Karya Mahasiswa IPB University Raih Juara III Nasional

aplikasi-freforty-karya-mahasiswa-ipb-university-raih-juara-iii-nasional-news
Prestasi

Selama tahun 2017 jumlah kejadian kasus keracunan obat dan makanan secara nasional yang dilaporkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) di seluruh Indonesia sebanyak 4.643 kasus. Upaya penanggulangan kasus kesehatan pangan dan keracunan pangan tidak dapat dilakukan dengan optimal karena data dan informasi yang dihasilkan dari pelaksanaan monitoring ataupun survei belum diterapkan secara kompleks dan berkelanjutan oleh BPOM.

Hal ini mendorong Kodarusman, mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan-Fakultas Peternakan dan Najib Kamal Badri, mahasiswa Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan-Fakultas Teknologi Pertanian merancang aplikasi Freforty (Food Reporting for Healthy) yang bisa menjadi solusi penanggulangan permasalahan kesehatan pangan yang beredar di masyarakat. Freforty merupakan sebuah aplikasi berbasis android yang digunakan untuk pelaporan produk pangan yang terindikasi membahayakan konsumen produk pangan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Freforty adalah salah satu inovasi yang memanfaatkan teknologi digital untuk membantu konsumen mengenai pengaduan produk pangan yang dikonsumsi. Selain itu, Freforty berupaya untuk membantu Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) POM dalam upaya pelaksanaan monitoring ataupun survei yang belum diterapkan secara luas dan berkelanjutan bagi isu-isu kesehatan pangan di kalangan UMKM,” terang Kodarusman.

Kodarusman menerangkan bahwa aplikasi Freforty akan menghubungkan pihak konsumen sebagai pelapor dengan pihak BPOM yang akan menanggapi pelaporan tersebut. Dalam mekanisme pelaporannya, pihak pelapor melaporkan produk pangan yang terindikasi mengandung zat berbahaya tertentu. Selanjutnya Freforty mempertimbangkan laporan konsumen tersebut dengan beberapa kriteria, di antaranya adalah intensitas pelaporan dari kasus yang sama, kegentingan jenis laporan dan dampak kesehatan konsumen akibat mengkonsumsi produk pangan.

Melalui gagasannya, Kodarusman dan Najib meraih Juara III dalam Lomba Essay Nasional Himpunan Mahasiswa Keperawatan, Universitas Pekalongan yang diselenggarakan Juli lalu.

“Saya sangat senang bisa mengunjungi kota Pekalongan yang mempunyai sebutan kota kreatif karena kerajinan batiknya. Selain itu saya juga terkesan bisa bertukar ide dan pikiran mengenai isu-isu kesehatan yang diangkat oleh peserta lomba esai tersebut. Saya juga tidak menyangka bakalan bisa menyabet juara tiga. Karena bila dilihat ide dari peserta lain juga bagus-bagus semua dan layak diimplementasikan oleh pemerintah,” ungkap Kodarusman.

Mereka berharap karya Freforty ini mendapatkan perhatian dari pihak terkait seperti pihak kampus, pihak pemerintah dan yang lainnya sehingga bisa terealisasi dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (SMH/Zul)