Young Cassavapreneurs Indonesia, Program Kewirausahaan Kreatif Gagasan Mahasiswa IPB University

Young Cassavapreneurs Indonesia, Program Kewirausahaan Kreatif Gagasan Mahasiswa IPB University

young-cassavapreneurs-indonesia-program-kewirausahaan-kreatif-gagasan-mahasiswa-ipb-university-news
Riset

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) melaksanakan program Young Cassavapreneurs Indonesia (YCPI). Tim terdiri dari ketua PKM-M  Sultan Laga Putra Azdi, yang beranggotakan Zakiyah Salsabil Syahfil, Maulida Nurul Fatkhiyatut Taufiqoh, Flamora Gresafira Cahya dan Sri Wiji Utami. Ide dasar dari lima mahasiswa dengan program desa binaan yang terletak di Desa Benteng Kecamatan Ciampea kabupaten Bogor, tim ini ingin berkontribusi dalam tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 poin pertama, yaitu mengakhiri kemiskinan dimanapun dalam segala bentuk.
 
Ketua PKM-M,  Sultan Laga Putra Azdi menyampaikan, Young Cassavapreneurs Program (YCPI) bertujuan untuk mengasah kemampuan berwirausaha khususnya remaja Desa Benteng dengan mengolah singkong menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Pengusaha muda terbukti mampu menumbuhkan ekonomi yang lebih kompetitif dan memungkinkan terciptanya kemakmuran bersama sambil beradaptasi ke masyarakat yang semakin terglobalisasi lebih cepat.
 Hal ini selaras dengan ide timnya untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada usia dini dengan menggali potensi desa dan pangan lokal.
 
“Agar program YCPI dapat berlangsung dengan lancar dan berkelanjutan, tim bekerjasama dengan Komunitas Pendidik Nusa di Desa Benteng. Komunitas ini hadir sebagai jawaban atas keresahan beberapa pemuda serta salah satu tokoh desa dengan kondisi pendidikan di Desa Benteng yang masih rendah. Komunitas Pendidik Nusa membuka Sekolah Terbuka bagi anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat ini terdapat beberapa siswa yang tergabung di dalamnya. Mereka merupakan anak-anak yang Desa Benteng yang memiliki keterbatasan ekonomi. Anak-anak inilah yang menjadi sasaran kegiatan PKM-M Young Cassavapreneur Indonesia (YCPI),” tutur Sultan.
 
Sultan menambahkan, Desa Benteng merupakan salah satu desa yang wilayahnya terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 248.85 hektar. Benteng memiliki area pertanian seluas 33,5 hektar dengan singkong sebagai komoditas utamanya. Ketika musim panen tiba, harga jual singkong bisa jatuh sampai 50 persen yakni Rp 700 per kilogram dari harga normal yaitu Rp 1500 – Rp 2000. Turunnya harga singkong saat panen tiba dapat merugikan semua petani. “Mengetahui fakta-fakta tersebut, kami melihat peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempersiapkan para pemuda desa Benteng untuk menjadi wirausahawan sukses masa depan di bidang singkong,” jelasnya.
 
Sultan menjelaskan, program pelatihan kewirausahaan dilakukan dengan metode ceramah dan role play dimulai penanaman motivasi jiwa wirausaha, pengadaan bahan baku, pengolahan produk, packaging dan analisis harga jual, hingga pemasaran produk. Produk yang dihasilkan yaitu aneka kue kering (nastar, sagu keju, kue kacang), kembang goyang, eggroll yang berbahan dasar singkong atau tepung mocaf. “Selain meningkatkan jiwa wirausaha sejak dini, kami juga membantu para petani singkong dan pemerintah berupaya untuk meningkatkan nilai jual singkong dengan program kewirausahaan tepung mocaf dari bahan baku singkong.” ujar Sultan.
 
Tim berharap program ini dapat membantu meningkatkan motivasi, keterampilan berwirausaha dari target sasaran, dan membantu mengoptimalkan potensi desa serta perluasan program ke desa lainnya sesuai potensinya masing-masing. Tim YCPI juga menghasilkan sebuah buku panduan dengan judul “Makmur Bersama Cassavapreneurs”. Buku ini ditujukan kepada para pembaca yang berminat untuk melaksanakan program YCPI di daerah lain atau mengadaptasinya agar bisa meningkatkan nilai tambah dari komoditas lain. Tim YCPI berharap lahirnya para wirausahawan muda dari berbagai desa dapat mendukung terwujudnya program pemerintah One Village One Company. (Awl/ris)