Tumbuhkan Bakteri Pengurai Plastik, Mahasiswa IPB University Manfaatkan Labu

Tumbuhkan Bakteri Pengurai Plastik, Mahasiswa IPB University Manfaatkan Labu

tumbuhkan-bakteri-pengurai-plastik-mahasiswa-ipb-university-manfaatkan-labu-news
Riset

Isu pencemaran plastik yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya mendapat perhatian besar dari berbagai peneliti. Plastik dapat diurai dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri. Akan tetapi bakteri pendegradasi plastik tak mudah didapat karena butuh media hidup khusus yang sesuai bagi kebutuhannya.

Untuk itu tiga mahasiswa IPB University Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Inka Destiana Sapitri, Ega Hana Masitoh dan Ghinarrahmi Afiyatillah melakukan riset untuk menumbuhkan bakteri pendegradasi plastik Pseudomonas aeruginosa pada media berbahan baku biji labu kuning.

Inka menjelasan bahwa pemanfaatan biji labu kuning masih kurang di Indonesia. "Kandungan asam amino pada biji labu kuning mempunyai banyak manfaat. Kandungan asam amino arginin, alanin dan isoleusin pada biji labu dapat meningkatkan laju pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa,” ujarnya.

Melalui ide ini tim yang dibimbing Inna Puspa Ayu Spi, M.Si ini berhasil mendapat pendanaan dari Kemenristekdikti pada Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKMPE) 2019.

Tim ini mengekstrak biji labu kuning menggunakan prinsip pemisahan protein. Selanjutnya ekstrak tersebut dijadikan sebagai bahan baku media tumbuh bakteri pendegradasi plastik. Tim ini juga melakukan uji proksimat dan uji asam amino dengan tekniik High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Dari hasil percobaannnya Inka menjelaskan bahwa waktu dan perlakuan pemberian ekstrak biji labu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomanas aeruginosa sp.

"Hasil pengujian pengaruh ekstrak biji labu tersebut cukup nyata terlihat. Pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan perlakuan ekstrak dari biji labu kuning bernama latin Curcubita moschata lebih cepat dibandingkan dengan kultur bakteri yang tidak diberi perlakuan," ungkapnya.

Laju pertumbuhan yang berbeda diakibatkan oleh perbedaan kandungan nutrisi dalam media. Media yang diberi perlakuan ekstrak dari biji labu kuning mempunyai kandungan diantaranya asam amino arginin, alanin, isoleusin. Kandungan asam amino mempunyai peranan dalam pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak  biji labu kuning dapat menjadi suplemen tambahan untuk meningkatkan laju pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.

"Pseudomonas aeruginosa menurut beberapa penelitian sebelumnya diduga menghasilkan enzim lipolitik yang dapat mendegradasi plastik,” tuturnya. Ia menambahkan perlu adanya penelitian lanjutan untuk membuktikan pengaruh dari ekstrak biji labu kuning terhadap degradasi plastik dan pengaplikasiannya di lingkungan kita. (IRM/ris)