Mahasiswa IPB University Ciptakan Suplemen Antidiabetes dari Okra

Okra merupakan tanaman sayuran yang mengandung serat dan pektin tinggi. Masyarakat banyak memanfaatkan tanaman ini untuk melancarkan pencernaan. Di bidang farmakologi, masyarakat juga memanfaatkan tanaman okra sebagai antidiabetes, penurun kolesterol, antioksidan, antidiare, antiinflamasi, antikanker, dan obat gonorrhoe. Hal ini karena buah okra memiliki kandungan bioaktif yang bermanfat bagi kesehatan. Sementara ekstrak okra berfungsi sebagai antidiabetes.
Namun belum ada penelitian terkait kajian biomolekul aktivitas antidiabetes dari buah tanaman okra yang diekstrak air secara in vitro menggunakan enzim alfa-glukosidase, dan enzim alfa-amilase serta enzim DPP-IV secara in silico.
Hal ini menginspirasi mahasiswa IPB University yang diketuai oleh Janson Calvindi, beranggotakan Alicia Nathalia Angel Ganur dan Ferdinans membuat suplemen okra untuk antidiabetes.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) 2019 dengan judul ‘Sokrates: Suplemen Okra sebagai Antidiabetes melalui Kajian Biomolekul secara In-Silico dan Invitro’, mereka menguji aktivitas antidiabetes dari ekstrak air buah okra.
Penelitian ini di bawah bimbingan Dr. Waras Nurcholis dari Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), IPB University.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antidiabetes dari ekstrak air buah okra melalui kajian biomolekul secara in silico dan in vitro. Prosedur penelitian diawali dengan proses ekstraksi dimana sampel okra dicuci bersih dan dikeringkan selama satu hari kemudian dihaluskan hingga menjadi simplisia. Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi air, proses molecular docking dengan enzim Dipeptidyl peptidase-4 (DPP4), dan hasilnya dilakukan analisis inhibisi enzim alfa amilase dan analisis Inhibisi enzim alfa-glukosidase.
Manfaat dari penelitian ini untuk memberikan informasi aktivitas antidiabetes dari ekstrak air buah okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench).
Menurut Janson selaku ketua kelompok PKM-PE bahwa okra memiliki kandungan yang sangat baik sebagai antidiabetes. “Penelitian ini mengkaji dan menganalisis manfaat okra sebagai antidiabetes dari kajian biomolekul secara in-silico dengan uji inhibisi enzim DPPP4 dan in-vitro dengan uji inhibisi Alfa-glukosidase dan Alfa-amilase. Selain itu hasil penelitian ini dapat diterapkan dengan dibuat obat ataupun pangan fungsional,” kata Janson. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan ekstrak air okra yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetes, dimana aktivitas antidiabetes dari okra yang berwarna hijau lebih tinggi dibandingkan okra Zahira yang berwarna merah. Kuersetin dan tanin pada okra memiliki interaksi dengan enzim DPP4 yang dapat mencegah diabetes. (YDI/ris)