Mahasiswa IPB University Buat Kantong Plastik dari Kulit Patin

Mahasiswa IPB University Buat Kantong Plastik dari Kulit Patin

mahasiswa-ipb-university-buat-kantong-plastik-dari-kulit-patin-news
Riset

Umumnya plastik yang dominan digunakan hari ini bersifat non biodegradable yang susah terurai. Butuh alternatif kemasan plastik yang bersifat biodegradable dan ramah lingkungan untuk mencegah pencemaran lingkungan. Bahan baku yang dapat digunakan sebagai alternatif pembuatan plastik biodegradable antara lain gelatin dan rumput laut. Untuk itu Yusuf Laduni, Ari Elisa Ratih dan M. Hafni Arief Akbar mahasiswa IPB University melakukan riset membuat kemasan plastik dari bahan alami.

"Bahan baku gelatin yang digunakan berasal dari kulit ikan patin. Rumput laut yang digunakan adalah Euchema cottonii. Penggunaan kedua bahan baku tersebut dikarenakan kemudahan diperoleh di kawasan Indonesia,” tutur Yusuf.

Mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) ini menjelaskan bahwa bahan baku ini dipilih karena beberapa keunggulan diantaranya mudah ditemukan, aman bagi lingkungan, serta harga yang saling mensubstitusi antara gelatin dan rumput laut sehingga dapat menekan biaya produksi.

Kulit ikan patin diekstrak dan dicampur dengan bahan rumput laut. Gelatin dibuat dengan mengecilkan ukuran kulit ikan patin, direndam dengan larutan asam kemudian dibilas dan diekstraksi dengan air pada suhu 65 derajat celsius. Bubur rumput laut dibuat dengan memucatkan rumput laut lalu direndam dengan air dan diblender. Kemudian semua bahan dicampurkan hingga menyatu kemudian dicetak dan dikeringkan dengan oven,” ungkapnya.

Riset yang dibimbing oleh dosen Dr Mala Nurilmala ini berhasil mendapat pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-PE) tahun 2019.

Hasil dari percobaan ini berupa lembaran plastik yang masih dalam tahap pengembangan. Percobaan telah sampai pada produk akhir, akan tetapi masih banyak kekurangan dari produk yang dihasilkan. “Produk masih agak lengket dengan warna kekuningan, dan hanya bisa digunakan untuk mengemas produk kering, produk berbentuk lembaran mirip plastik pada umumnya. Untuk sementara hanya digunakan seperti wrap,” tandasnya.(IR/Zul)