Mahasiswa IPB Ciptakan “Bone Chips” Keripik Tulang Ayam Kaya Kalsium

Mahasiswa IPB Ciptakan “Bone Chips” Keripik Tulang Ayam Kaya Kalsium

mahasiswa-ipb-ciptakan-bone-chips-keripik-tulang-ayam-kaya-kalsium-news
Riset

Tim mahasiswa IPB University membuat inovasi dengan menciptakan cemilan keripik tulang ayam kaya kalsium pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Tim ini beranggotakan  Reyna Nadhya Ulhaq, Bella Safira, Aminah Salimah, Rahmatika Arsyita dan Anjas Aji Prayoga. Inovasi tersebut mereka namakan “Bone Chips” dengan mengusung tag line “Keripik Tulang Ayam Kaya Kalsium.”

Ide terciptanya Bone Chips sudah sejak tahun 2018. Ide tersebut dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya konsumsi ayam boneless atau ayam fillet dan semakin banyaknya pedagang sate yang dalam bisnisnya menghasilkan hasil samping yaitu tulang ayam. Selama ini, tulang ayam belum dimanfaatkan secara maksimal. Sebagian kecil penggunaan tulang ayam hanya sebagai pakan lele, sebagian besarnya dibuang begitu saja menjadi limbah.

Padahal tulang ayam mengandung protein sebesar 21.22 persen dan kalsium sebesar 1.69 persen. Kandungan protein dan kalsium di dalam tulang ayam tersebut tergolong tinggi, sehingga apabila dikonsumsi akan bermanfaat bagi tubuh. Terlebih di Indonesia angka osteoporosis cukup tinggi, dimana salah satu penyebab osteoporosis adalah kekurangan asupan kalsium.

Selain dari fakta tersebut, terciptanya Bone Chips juga tidak lepas dari adanya fakta bahwa masyarakat Indonesia punya budaya ngemil. Tingginya konsumsi masyarakat akan kebutuhan makanan ringan memicu munculnya berbagai industri makanan ringan. Produk yang dihasilkan sangat bervariasi. Namun tidak jarang ditemukan perusahaan yang tidak bertanggung jawab.

Perusahaan menghasilkan produk makanan ringan yang berbahaya bagi konsumen. Antara lain yaitu menggunakan bahan pengawet, bahan pewarna, pemanis, bahan pokok maupun bahan tambahan yang tidak sehat. Dari latar belakang tersebut tim Bone Chips menciptakan Bone Chips, keripik tulang ayam kaya kalsium berbasis zero waste.

 Saat ini tim mendapatkan tulang ayam dari tukang sate. Ke depannya tim berencana bekerjasama dengan perusahaan ayam boneless untuk menjamin ketersediaan bahan baku. “Kami menggunakan bahan baku yang higienis yaitu tulang ayam segar, tulang presto dan dihancurkan hingga benar-benar halus sebelum dicetak dan digoreng. Proses produksinya juga higienis dan memastikan bahwa kripik aman untuk dikonsumsi,” ujar Aminah, salah satu anggota tim Bone Chips.

 Uniknya, proses produksi yang dilakukan tim Bone Chips membuat Bone Chips memiliki tekstur yang renyah tidak seperti tulang ayam pada umumnya.  Keunikan lainnya yaitu terletak pada cita rasa Bone Chips. Proporsi tulang yang banyak pada adonan keripik membuat rasa khas tulang ayam begitu kuat pada keripik.  “Rasanya gurih, seperti makan tulang beneran tapi renyah,” ujar Wuri, salah satu konsumen dari Bone Chips.

Saat ini, Bone Chips sudah dipasarkan. Harga Bone Chips senilai Rp 15.000 per 100 gram. Bone Chips juga tersedia dalam berbagai varian rasa. Tim sedang mengupayakan perolehan logo halal, perbaikan kualitas dan ekspansi pasar agar Bone Chips dapat dinikmati orang banyak.

Tim berharap Bone Chips akan menjadi usaha berkelanjutan dan menjadi pilihan makanan ringan yang sehat sehingga masyarakat aman dalam mengonsumsi makanan ringan. Selain itu, terciptanya Bone Chips juga diharapkan dapat mengurangi by product berupa tulang ayam agar lebih termanfaatkan. Dalam jangka panjang, Bone Chips akan mengarahkan bisnisnya ke arah sociopreneur, yaitu dengan melibatkan orang-orang yang mengalami kesulitan ekonomi dalam proses bisnis Bone Chips. (Awl/Zul)