Erbron-C, Pengutip Brondolan Sawit Karya Mahasiswa IPB University

Lima mahasiswa IPB University yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2019 membuat alat pengutip brondolan sawit. Mereka adalah Tegar Nur Hidayat, Affan Afrizal Gani, Sanhaji, Dikki Hendra Pratama, Maulana Malik Yusuf. Kelima mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University tersebut dibimbing oleh Dr. Ir. Radite P.A. Setiawan, M. Agr.
“Selama ini pengutipan brondolan kelapa sawit dilakukan secara manual. Selain tidak efisien karena membutuhkan banyak pekerja dan melelahkan saat dikutip dengan tangan langsung, pengutipan dengan alat garuk akan merusak fisik brondolan sawit. Penggarukan juga menyebabkan banyak kontaminan yang terambil dan mengakibatkan turunnya rendemen Crude Palm Oil (CPO). Oleh karena itu kami menciptakan alat pengutip brondolan sawit yang ergonomis bernama Erbron-C,” ujar Tegar selaku Ketua Tim.
Menurutnya karena tidak efektif dari segi waktu dan membutuhkan banyak pekerja, banyak perkebunan yang tidak melakukan pengutipan brondolan. Ini mengakibatkan kehilangan panen sebesar 281 kilogram atau 14 persen per hektar.
Erbron-C hadir untuk memudahkan pekerja dalam mengutip brondolan. Selain efektif dan ergonomis, harganya juga terjangkau dan dapat menjaga kualitas brondolan.
“Erbron-C ini memiliki desain yang kompak, ringan, mobilitas yang mudah untuk menjelajah kebun sawit, efektif dalam mengutip brondolan, dapat menjaga kualitas brondolan, dan ergonomis (nyaman digunakan). Proses kerja Erbron-C adalah roller yang dilengkapi dengan unit pengutip pada seluruh permukaannya. Unit ini menerapkan prinsip elastisitas dan kekuatan menahan beban (brondolan). Jadi roller tersebut ketika maju atau berjalan akan mengenai brondolan sawit, brondolan sawit akan masuk ke dalam pengutip karena elastisitasnya namun tidak akan bisa keluar sehingga tidak jatuh ke tanah lagi karena tekanan dari elastisitas yang memerangkap brondolan. Kemudian ketika berputar dan berada di ujung depan roller, brondolan akan ditahan oleh unit seperti sisir yang mencegah brondolan berputar kembali dan masuk ke penampungan,” terangnya.
Dengan pelatihan singkat, semua orang atau pekerja bisa melakukannya karena alat ini bekerja hanya dengan dorongan tangan dan tidak membutuhkan tenaga yang besar untuk mengendalikannya. Tegar dan tim berharap alat ini dapat dipatenkan dan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait atau perusahaan untuk pabrikasi massal sehingga dapat diterapkan dan dikomersialkan di seluruh kebun sawit di Indonesia. (dh/Zul)