Mahasiswa IPB Buat Bubur Instan dari Sorgum dan Jewawut untuk Antidiabetes

Tiga mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Niswana Wafi Alfarda, Fadhilah Nur Azizah, dan Vika Tresnadiana Herlina dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) membuat bubur instan dari sorgum dan jewawut sebagai pangan fungsional. Bubur instan ini ditujukan untuk mengurangi konsumsi beras bagi penderita diabetes melitus (DM).
Menurut Niswana, penyakit diabetes melitus prevalensi cukup tinggi di Indonesia dengan peningkatan cukup tajam setiap tahun. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2017, prevalensi diabetes di ASEAN khususnya Indonesia telah meningkat secara drastis. Sekira 90 persen dari total 96 juta kasus adalah diabetes mellitus tipe II. Konsumsi beras memiliki kadar gula yang tinggi sehingga tidak sesuai untuk penderita diabetes.
“Bubur instan ini kami beri nama Seroja. Seroja dirancang sebagai produk ready to eat yang praktis, instan dan sehat. Sebagai makanan instan fungsional, produk Seroja tentu mampu membantu konsumen dalam menyediakan alternatif produk sehat instan di pasaran,” terangnya.
Menurutnya, Seroja mampu menjadi produk inovasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan daya jual dan nilai mutu dari jewawut dan sorgum. Seroja merupakan produk primer bubur instan yang memiliki nilai gizi tinggi untuk meningkatkan kualitas, kuantitas pangan, dan hasil pertanian sebagai langkah mewujudkan Indonesian Sustainable Development Goal’s 2030 (SDG’s).
Dengan inovasi Seroja ini, Niswana Wafi dan dua rekannya meraih penghargaan dalam kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional di Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagai Juara III.
“Alhamdulillah menambah ilmu dan pengalaman baru. Lomba ini dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan menghadirkan juga CEO PT. Petro TNC Internasional yang memberikan pemaparan tentang kondisi permasalahan energi di Indonesia dan di dunia. Bertambah banyak ilmu pokoknya,” imbuhnya. Niswana berharap karyanya mampu teralisasikan serta dapat dikomersialkan dengan adanya pendanaan. (SM/Zul)