Pertemuan Mentan dan BEM se Indonesia Hasilkan Deklarasi Ciawi
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman klaim pemerintah telah berhasil menekan inflasi dari 10,7 persen menjadi 1,26 persen, peningkatan efektivitas anggaran, nilai ekspor meningkat dan memberantas mafia pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) juga sedang mendorong pengembangan inovasi teknologi pertanian dan menciptakan komoditas unggul.
Hal ini disampaikan Menteri Amran saat bertemu dengan 250 mahasiswa perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Indonesia dalam Konsolidasi Mahasiswa Pertanian Indonesia, Selasa (3/12) di Aula Komplek Bina Karakter, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi Bogor. Konsolidasi ini digelar oleh Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian dan BEM KM IPB.
“Silahkan mahasiswa mengkritisi pemerintah terkait pengembangan pertaniannya. Konsolidasi seperti ini harus terus digelar, kalau bisa hadirkan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau NGO yang bergerak di bidang pertanian,” tutur Amran.
Sebelum hadir dalam konsolidasi ini, mahasiswa-mahasiswa tersebut sudah melakukan mapping dan evaluasi program pertanian nasional di 14 desa di 5 kluster di 6 provinsi. Mapping dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 26-29 November 2018.
Mapping tersebut dilakukan guna menganalisis kondisi program pertanian yang ada, baik dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang maupun tantangan yang dimiliki, menganalisis potensi pedesaan yang dimiliki, serta untuk mengetahui harapan masyarakat terhadap pembangunan desa dan memberi rekomendasi strategis dan fungsional.
Dari hasil survei tersebut, didapatkan hasil bahwa masih banyak potensi desa terutama pertanian yang harus dikembangkan. Untuk itu, mahasiswa pertanian Indonesia sepakat dan berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia berdaulat pangan dan pertanian. Komitmen tersebut diwujudkan dengan mengucapkan ikrar Deklarasi Ciawi yang diikuti oleh seluruh peserta dengan disaksikan oleh Kementerian Pertanian, Amran Sulaiman.
Ada delapan komitmen yang diikrarkan yakni satu, melaksanakan hasil pertemuan konsolidasi nasional mahasiswa pertanian Indonesia sebagaimana yang telah dirumuskan. Dua, mempercepat pertumbuhan petani muda Indonesia dengan terus membina diri dengan mengasah berbagai kompetensi terkait pertanian sesuai latar belakang perguruan tinggi masing-masing. Tiga, meningkatkan kerjasama yang efektif dan saling membantu dalam pelaksanaan, pengembangan, dan peningkatan program kemahasiswaan yang menunjang kemajuan pembangunan pertanian Indonesia secara berkelanjutan. Empat, memelihara hubungan dan sinergitas dengan semua stakeholder pertanian Indonesia. Lima, mempromosikan wirausaha di bidang pertanian sebagai pendorong utama penciptaan lapangan kerja, kemandirian, dan pemberdayaan ekonomi wilayah. Enam, meminta Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk lebih intens dalam mengkomunikasikan program yang dilaksanakan kepada masyarakat serta menyerap aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat maupun stakeholder. Tujuh, mengawal setiap program Kementerian Pertanian Republik Indonesia di tiap regional agar terlaksana dengan sebaik-baiknya dan berpihak pada kesejahteraan petani. Dan terakhir menyelenggarakan agenda tahunan pertemuan konsolidasi nasional mahasiswa pertanian Indonesia sebagai wadah implementasi dan pengendalian hasil Deklarasi Ciawi ini secara berkelanjutan. (Rosyid/Zul)