Tawarkan Konsep Agriculture 4.0, Mahasiswa IPB Raih Best Impactful Innovation Award di Jepang

Tawarkan Konsep Agriculture 4.0, Mahasiswa IPB Raih Best Impactful Innovation Award di Jepang

tawarkan-konsep-agriculture-4-0-mahasiswa-ipb-raih-best-impactful-innovation-award-di-jepang-news
Prestasi

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menorehkan catatan prestasinya di kancah internasional. Kali ini seorang mahasiswi dari Sekolah Bisnis IPB berhasil meraih “Best Impactful Innovation Award” pada ajang International Young Innovators Summit 2018, Studec International di Tokyo, Jepang.

Ia adalah Maulida Aulia Rezki, mahasiswi dari Sekolah Bisnis IPB. Maulida berhasil meraih prestasi ini melalui paper berjudul “Clusterpedia: Rural Agricultural Cluster Innovation As Economic Movement”. “Dalam perlombaan ini kami diberikan tema paper yaitu Innovation from Young Generation for Better Future. Saya memberikan gagasan mengenai inovasi pertanian kluster dengan strategi blue ocean shifterSaya mengajukan gagasan inovasi lanjutan dari strategi cluster pertanian. Jika cluster pada umumnya yaitu satu wilayah menghasilkan satu produk, maka gagasan ini menggabungkan masing-masing hasil wilayah dalam satu aplikasi agar mudah untuk dicari oleh para konsumen,” ungkap Maulida.

Dalam aplikasi tersebut menurut Maulida, tidak hanya sekedar informasi produk bagi para konsumen, akan tetapi ada juga informasi-informasi lain bagi para produsen. Selain itu ada bidang pengembangan dan penelitian yang dilakukan akademisi.

“Gagasan ini bertujuan untuk memajukan pertanian di Indonesia agar lebih berdaya saing melalui konsep agriculture 4.0,” tambahnya.

Maulida juga berbagi pengalaman menarik saat mengikuti kegiatan ini. “Di sana kami mengikuti konferensi dari para peneliti Jepang mengenai inovasi dalam human social, inovasi robot dalam pekerjaan, hingga inovasi unik toilet di Jepang. Kami juga melakukan fieldtrip ke Tokyo Institute of Technologyuntuk melihat hasil penelitian para ilmuwan dalam mengembangkan teknologi. Kami juga berkesempatan ke Museum Miraikan untuk melihat sains dan inovasi terbaru di Jepang, seperti pengenalan robot sebagai pelayan informasi,” jelas Maulida.

Maulida mengaku sangat terinspirasi dengan segala kegiatan dari acara ini, karena bisa melihat inovasi-inovasi dari berbagai aspek dan negara. “Saat inipaper saya sedang dalam tahap pengembangan awal, saya harap karya ini mampu memberikan inovasi baru pada pertanian untuk mencapai agriculture 4.0,” tutupnya. (NIRS/ris)