Sudah Terbang ke 16 Negara, Mahasiswa IPB Ini Juarai International Junior Forest Contest di Rusia

Sudah Terbang ke 16 Negara, Mahasiswa IPB Ini Juarai International Junior Forest Contest di Rusia

sudah-terbang-ke-16-negara-mahasiswa-ipb-ini-juarai-international-junior-forest-contest-di-rusia-news
Prestasi

Mahtuf Ikhsan, mahasiswa dari Departemen Manajemen Hutan (MNH), Fakultas Kehutanan (Fahutan), Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah menjejakkan kakinya ke 16 negara. Kepergiannya itu tidak hanya bersenang-senang belaka melainkan membawa nama baik IPB dan Indonesia. Seperti perjalanan yang ia lakukan baru-baru ini di Moscow, Rusia tepatnya pada tanggal 17-21 September 2018.

“Saya menjadi peserta dalam acara XV International Junior Forest Contest 2018. Acara tersebut merupakan acara tahunan yang diselenggarakan olehThe Federal Agency for Forestry dan masih di bawah naungan Ministry of Natural Resources and Environment of the Russian Federation,” tuturnya.

Tahun ini, kompetisi tersebut berlangsung di Hotel Planernoye, Moscow, Rusia dan diikuti oleh 28 peserta dengan asal negara yang berbeda. “Setiap negara hanya boleh diwakili oleh satu peserta. Setiap peserta boleh mengikutkan dosen pembimbingnya. Akan tetapi, saya berangkat seorang diri dan sangat bersyukur saat di sana panitianya sangat ramah dan membantu sekali,” kenang Mahtuf.

Sebelum ia terbang ke negara beruang putih itu, dirinya harus mengumpulkan paper project yang nantinya harus dipresentasikan di depan khalayak dan dewan juri saat perlombaan berlangsung. Ide yang ia bawakan adalah mengenai pengembangan daun mahoni sebagai energi alternatif pengganti aki. Alasan ia memilih topik tersebut adalah karena aplikatif di Indonesia serta krusialnya fungsi aki dalam sebuah mesin.

Mahasiswa Fahutan semester lima ini mengakui bahwa dirinya tak pernah menyangka akan membawa pulang predikat The Third Winner (Bronze Medal) pada kompetisi bergengsi itu. Pasalnya, ide serta penampilan dari negara lain sangat bagus dan menarik perhatian juri.

Meski sudah menjadi bintang, ia tetap rendah hati dan visioner. Baginya menghargai waktu sama dengan menghargai kehidupan. Ia tak segan membagi ilmunya kepada siapa saja.

”Lombanya sangat challenging, harapannya tahun depan mahasiswa IPB dapat mewakili Indonesia dan dapat membawa kabar baik lagi. Tips dari saya, harus proaktif mencari informasi dan sering untuk bimbingan ke dosen,” pungkas Mahtuf.(Ama/Zul)