Kritisi Soal Pertanian, Mahasiswa IPB Juara Satu Debat Agroindustri

Kritisi Soal Pertanian, Mahasiswa IPB Juara Satu Debat Agroindustri

kritisi-soal-pertanian-mahasiswa-ipb-juara-satu-debat-agroindustri-news
Prestasi

Prestasi membanggakan kembali diraih oleh para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Tim yang terdiri dari Sandi Fantea (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem), Atsirudi Wibowo (Departemen Teknologi Industri Pertanian), dan Randi Firmansyah (Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) berhasil menjuarai Kompetisi Debat Agroindustri Tingkat Mahasiswa Nasional. 

Kompetisi Debat Agroindustri Tingkat Nasional ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival of Agroindustry 2018 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himalogin) IPB, di Kampus IPB Dramaga, Bogor (13-14/10). Perlombaan itu berskala nasional dan diikuti oleh perguruan tinggi ternama di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, dan perguruan tinggi lainnya di Indonesia. 

Kompetisi debat yang mengangkat tema “Agroindustry to Achieve National Prosperity” diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang lolos tahap seleksi esai. Dalam kompetisi ini para peserta dituntut untuk berpikir kritis terhadap permasalahan agroindutri dan isu-isu pertanian nasional yang sedang hangat diperbincangkan. 

Pemikiran kritis dan gagasan serta solusi yang strategis dalam perkembangan agroindustri sangat diperlukan. Agroindustri merupakan industri pengolahan hasil pertanian untuk menghasilkan suatu barang yang berguna melalui suatu proses pengolahan. Agroindustri dapat menjadi wahana proses pembentukan nilai tambah hasil pertanian dan dapat berperan sebagai penghubung kegiatan produksi dan pemasaran produk pertanian di Indonesia. Selain sebagai sumber devisa negara, pengembangan agroindustri ini secara langsung dapat memperluas lapangan kerja yang membentuk sumber dana dan salah satu ujung tombak pembangunan ekonomi daerah. Sehingga peran pemuda khususnya mahasiswa dalam wawasan agroindustri menjadi hal yang harus diperhatikan. 

“Kompetisi kali ini sangat menarik dan menantang. Mengkritisi soal agroindustri, permasalahan pertanian, dan topik kebijakan pertanian adalah hal yang menarik dan sesuai dengan bidang kami, khususnya mahasiswa IPB. Biasanya saya mengikuti kompetisi debat di ranah hukum, politik, bahkan ekonomi. Senang sekali pada perlombaan ini dapat berbicara dan berargumentasi terkait pertanian. Alhamdulillah kami berhasil meraih juara pertama mengalahkan Universitas Indonesia di babak final,” papar Sandi, salah satu delegasi IPB dalam perlombaan tersebut. 

Kompetisi perdebatan ini terdiri dari tiga babak yakni babak penyisihan, seperempat final, kemudian babak final. Bagi mereka, kompetisi ini bukan untuk menang atau kalah tetapi bagaimana peserta memberikan solusi terhadap isu dan permasahan pertanian dan agroindustri. Menurutnya, permasalahan pertanian termasuk prioritas pada arah kebijakan nasional. 

Setelah melalui berbagai tahapan kompetisi, dengan mosi dan topik perdebatan yang cukup menantang, akhirnya delegasi IPB mampu memasuki tahap grand final melawan delegasi dari Universitas Indonesia. Akhirnya tiga mahasiswa IPB ini berhasil meraih juara I dalam kompetisi ini. Juara kedua diraih oleh Universitas Indonesia.

Sandi berpesan agar mahasiswa mampu bersikap kritis terhadap masalah dan isu-isu bangsa ini. “Mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa pertanian harus lebih peduli, kritis, dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan pertanian,” tandasnya.(Husna/Zul)