Hand Sanitizer Limbah Kulit Udang Bawa Mahasiswa IPB Juara 2 KTI di Makassar

Hand Sanitizer Limbah Kulit Udang Bawa Mahasiswa IPB Juara 2 KTI di Makassar

hand-sanitizer-limbah-kulit-udang-bawa-mahasiswa-ipb-juara-2-kti-di-makassar-news
Prestasi

Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menjadi juara II dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) PSP SCIPERTION (Sciencetific Paper Competition) di Universitas Hasanudin, Makassar. Kegiatan yang mengambil tema “Kontribusi Pemuda dalam Mendukung Rencana Aksi NasionalSustainable Development Goals (SDGs) 14 untuk Mewujudkan Sektor Perikanan yang Mandiri” ini berlangsung pada September lalu.

Mereka adalah Dwi Puspita Ria, Bunga Mega Aprilia, dan Ayi Warmia, tiga mahasiswa dari departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Mereka berhasil mengubah kulit udang menjadi hand sanitizer.

Idenya berawal dari melihat hand sanitizer dari alkohol yang sudah ada namun masih memiliki kekurangan dan memiliki efek samping. Maka dibuatlahhand sanitizer liquid dari limbah kulit udang yang memiliki banyak keunggulan dibanding yang sudah ada.

“Karya tulis yang kita angkat itu mengenai kesehatan dan lingkungan. Lalu, kita mengangkat hand sanitizer liquid dari limbah kulit udang. Kenapa hand sanitizer? Karena untuk yang sudah ada, terbuat dari alkohol, itu masih memiliki banyak kekurangan dan juga memiliki efek samping. Sedangkan jika memakai kulit udang, lebih sehat dan tanpa efek samping,” kata Dwi Puspita Ria.

Menurut Dwi, hand sanitizer limbah kulit udang ini ditujukan untuk masyarakat umum, namun lebih dikhususkan untuk masyarakat pesisir yang masih rendah tingkat kesehatannya. Selain itu alasan lain ditujukan untuk masyarakat pesisir adalah bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang relatif mudah serta aplikatif untuk dibuat dalam skala rumah tangga.

Hand sanitizer ini sebenarnya ditujukan untuk masyarakat umum, namun lebih dikhususkan untuk masyarakat pesisir. Karena kita tahu masyarakan pesisir itu belum mengenal anti septic serta kesehatannya lebih rendah. Selain itu kita juga memikirkan apa yang bisa dibuat oleh mereka. Dan melihat sumber daya (kulit udang) yang mudah didapat karena semua jenis kulit udang dapat dipakai serta hand sanitizer yang mudah dibuat,” tutur Dwi.

Ke depannya, Dwi berharap hand sanitizer ini dapat membantu kesehatan masyarakat pesisir, mengurangi limbah kulit udang serta dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Untuk harapannya sendiri, hand sanitizer ini dapat membantu menjaga kesehatan masyarakat pesisir kemudian bisa memanfaatkan limbah kulit udang dan dapat menggerakkan ibu-ibu untuk membuat produk ini yang nantinya akan dapat membantu para suami mereka dari segi perekonomian dan berpotensi untuk dijadikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM),” tambah Dwi.

Kegiatan diikuti oleh 14 tim dari sepuluh kampus terbaik se-Indonesia. Di hari terakhir kegiatan lomba, finalis melakukan kegiatan deklarasi cinta laut di Pantai Losari guna meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga laut, kemudian mereka juga diajak ke beberapa tempat wisata yang berada di kota Makassar.(Ath/Zul)