Empat Mahasiswa IPB Wakili Indonesia di Korea International Water Week
Isu lingkungan perairan berhasil membawa empat mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi wakil Indonesia dalam kegiatan Korea International Water Week (KIWW) 2018 di Korea Selatan (12-15/9) yang digelar oleh Korea Water Forum. Empat mahasiswa tersebut adalah Indah Ratna Yutami, Fathan Zain Al Wafi, Gravita Puji Lestari, dan Intan Permata Sari.
Tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Indonesian Green Action Forum (IGAF), empat mahasiswa IPB tersebut sukses menjadi delegasi Indonesia dalam KIWW 2018. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang salah satu bidangnya membahas mengenai proyek-proyek perairan dengan tema “Kemitraan Air Untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Cakupannya mengenai kepemimpinan global untuk Sustainable Development Goals (SDG’s), implementasi solusi, penciptaan nilai ekonomi dan sosial serta berbagai pengetahuan.
“Rangkaian acaranya adalah seminar tentang proyek-proyek mengenai air yang dihadiri oleh 70 negara,” kata Gravita Puji Lestari.
Empat mahasiswa ini membahas riset air untuk perkembangan sosial dan ekonomi yang bercermin pada kondisi sungai di daerah Bogor. Contoh riset yang dibahas adalah pemanfaatan komoditi lokal sebagai alat atau bahan mikrofiltrasi air sungai yang lebih ekonomis, mudah dan efisien yang sasarannya ke masyarakat.
Riset lain yang dibahas adalah pemanfaatan kulong (sumur-sumur air pasca tambang) sebagai sarana ekowisata yang mampu meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat.
Gravita menambahkan selain topik mengenai air mereka juga membahas salah satu riset dari mahasiswa IPB yaitu karbon aktif dari cangkang Bintaro di hadapan Menteri India, Ethiopia, Maroko, Indonesia dan Amerika.
Sementara itu, Intan Permata Sari menjelaskan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk diikuti, karena dapat menambah pengalaman, menambah ilmu dan wawasan baru dari para akademisi di bidang lingkungan yang fokus untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas air.
Menurut Intan, kegiatan ini juga akan berdampak pada IPB mengingat basic IPB adalah pertanian dan lingkungan.
“Pada kesempatan ini, kami membuka stand untuk memperkenalkan IGAF. Tak hanya IGAF, kami juga memperkenalkan kebudayaan Indonesia seperti batik, songket, dan tenun. Kami memberikan souvenir kain khas Indonesia tersebut kepada pengunjung stand. Kami juga memperkenalkan salah satu penelitian IPB, yaitu helm dari nano teknologi plastik,” tutur Fathan Zain AlWafi.
Pada kegiatan ini, mereka juga berhasil mengeloa salah satu mata acara yang diselenggarakan. Ini merupakan capaian tersendiri karena pemegang acara lainnya adalah Unesco. “Dalam acara yang kita pegang ini partisipant yang hadir itu sangat aktif sekali dibanding empat acara lainnya,” kata Intan.
Bagi Intan, Fathan, dan Gravita ini merupakan pengalaman pertama mereka mengikuti kegiatan konferensi seperti ini, sedangkan untuk Indah, kegiatan ini merupakan kali kedua dia mengikuti acara seminar seperti ini. Berbagai cerita menarik pun di dapatkan. Ke depannya, empat mahasiswa ini berharap agar lebih mendapatkan dukungan secara material maupun moril untuk lebih berprestasi lagi. (Ath/Zul)