Raih Juara Tiga Tingkat Wilayah, Tim Debat IPB Lolos Menuju NUDC Nasional 2018

Raih Juara Tiga Tingkat Wilayah, Tim Debat IPB Lolos Menuju NUDC Nasional 2018

raih-juara-tiga-tingkat-wilayah-tim-debat-ipb-lolos-menuju-nudc-nasional-2018-news
Prestasi

Tiga Mahasiswa Institut Pertanian Bogor yaitu M Fadhil Reza (Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Arya Dwi Putra (Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan) dan Ihza Rizkia Fitri (Departemen Matematika) berhasil meraih juara tiga saat mengikuti National Universities Debating Championship (NUDC) Tingkat Wilayah Jabodebek dan Banten, awal bulan lalu di Universitas Mercu Buana. Selain lolos menuju NUDC tingkat nasional, Arya Dwi Putra berhasil meraih predikat delapan best speaker dalam ajang kompetisi debat ini.

Ada 67 tim yang berasal dari 36 universitas, 6 institut, 13 sekolah tinggi, 1 politeknik dan 11 akademi mengikuti seleksi NUDC. Berdasarkan hasil keputusan juri, hanya sebelas tim ditetapkan untuk melaju ke tingkat nasional yang akan diselenggarakan mulai 15 Agustus 2018 di Kota Malang, Jawa Timur. Sebelas Tim NUDC tersebut diantaranya IPB, UI, Universitas Pelita Harapan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Bina Nusantara, Universitas Presiden, Universitas Bakrie, Universitas Agung Podomoro dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

“Persiapan telah dilakukan sejak dua hingga tiga bulan yang lalu setelah seleksi internal di tingkat perguruan tinggi, akan tetapi persiapan yang lebih intensif dilakukan selama dua sampai tiga hari sebelum kompetisi. Hal tersebut dikarenakan kami sibuk dengan kegiatan masing-masing serta sedang menjalani kegiatan Praktek Lapang (PL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN),” tutur Fadhil, salah satu Perwakilan Tim Debat IPB.

Ketiganya merupakan jebolan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IPB Debating Club (IDC). Strategi yang dilakukan oleh tim debat utusan IPB yaitu berlatih dengan disiplin dan teratur selama bergabung dengan IDC. “Jadi, di IDC kalau hari kuliah biasa ada latihan rutin tiga kali dalam seminggu, namanya weekly training,” ujar Fadhil. Strategi lain yang dilakukan yaitu membaca materi/berita/artikel serta mencari isu hot sekarang ini.

Selama mengikuti kompetisi NUDC tingkat wilayah, Fadhil dan dua debater lainnya mengaku mengalami kendala terutama dari segi lawan regional yang paling sulit seperti Universitas Pelita Harapan, Universitas Indonesia dan Universitas Binus Nusantara. Fadhil menuturkan bahwa perjalanan mengikuti seleksi debat mulai dari tingkat universitas hingga di tingkat wilayah berjalan dengan lancar. “Kami berterima kasih atas dukungan moral dan finansial dari civitas IPB dan Direktorat Kemahasiswaan serta kakak-kakak dan alumni IDC yang setia melatih, terutama bu Alfa Chasanah (Kepala Unit Bahasa IPB) yang selalu membantu dan mendampingi,” ujar Fadhil saat diwawancarai.

Menurut Fadhil, berdebat adalah sebuah hobi baginya. Sejak kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA), Fadhil sudah masuk dalam dunia perdebatan. “Dulu bersaingnya sesamahighschool debater, sekarang saat kuliah karena ada wadahnya yaitu UKM IDC, jadi lanjut debat di komunitas universitas,” ujarnya.

Tips berdebat ala Fadhil adalah debat yang baik pastinya, dengan mosi yang profesional dimana mosinya up-to-date dengan isu sekarang, dapat didebatkan (memiliki sisi pro dan kontra), serta tidak berat sebelah.

Juri yang terakreditasi (kredibel dan berpengalaman) serta sistem yang baik juga dibutuhkan untuk membuat lomba debat yang berkualitas. Selain itu, debat bukan sekedar public speaking, akan tetapi harus argumentatif, persuasif dan substansial.(DFS/Zul)