Mahasiswa IPB Budidaya Gurame Cepat Panen

Ikan gurame (Ospronemus gouramy) merupakan salah satu ikan air tawar yang digemari sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Cita rasa khas yang gurih dan lezat dari dagingnya yang padat menjadikan ikan gurame sebagai salah satu hidangan utama di berbagai tempat makan ataupun restoran di Indonesia. Tidak hanya rasanya saja yang lezat, ikan gurame juga mengandung gizi yang tinggi. Hal tersebut menjadikan ikan gurame sebagai ikan yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Sehingga budidaya ikan gurame pun dilakukan untuk memenuhi permintaan konsumen.
Berangkat dari satu daerah yang sama yaitu Tasikmalaya, Bagja Sanjaya, Yurid Kushendarsyah, dan Fahrudin Ahmad yang merupakan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) tertarik menjadi pebisnis di bidang budidaya perairan atau akuakultur. Tim ini melakukan penelitian yang dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM PE) di bawah bimbingan Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc. Judul risetnya adalah “Pengaruh Pemberian Hormon 17a-Methyl Testosterone dan Asam Glutamat terhadap Perubahan Jenis Kelamin Jantan untuk Meningkatkan Produktifitas Benih Ikan Gurame (Ospronemus gouramy).”
Salah satu kendala dalam budidaya ikan gurame adalah kecepatan pertumbuhannya. Antara ikan jantan dan betinanya pertumbuhannya tidak sama. Ikan jantan gurame mengalami pertumbuhan yang lebih cepat daripada ikan betina. Hal tersebut menunjukkan bahwa ikan jantan gurame dapat dipanen lebih cepat daripada ikan betina.
“Masa pemeliharaan ikan betina gurame dapat mencapai 1,5-2 tahun sedangkan ikan jantan gurame sudah dapat dipanen 6 bulan-1,5 tahun,” ujar salah satu anggota tim, Fahrudin Ahmad.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan hormon 17a-methyl testoterone pada ikan gurame untuk mengarahkan pembentukan jenis kelamin jantan. Ikan jantan gurame lebih cepat tumbuh sehingga dijadikan target budidaya. Setelah itu, ikan yang sudah tumbuh menjadi jantan diberi pakan yang diperkaya dengan asam glutamat untuk meningkatkan nafsu makan. Sehingga, pertumbuhan ikan menjadi lebih cepat dan semakin cepat juga dipanen.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas benih ikan gurame. Selain itu, pertumbuhan ikan gurame dapat dipercepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang berlipat ganda dalam usaha di bidang akuakultur.
Harapannya, efek yang didapatkan dari penelitian ini dapat berlipat ganda. Sebelum jenis kelamin ikan gurame terdiferensiasi, hormon 17-a methyl testosterone diberikan pada ikan gurame. Hal tersebut dilakukan agar pembentukan gonad betina terhambat sehingga yang berkembang selanjutnya adalah testis. Sehingga semua benih yang dihasilkan berjenis kelamin jantan.
“Harapan terbesar kami adalah dapat mengembangkan usaha budidaya gurame ini di Tasikmalaya. Kami akan melakukan pengamatan terhadap gonad ikan yang telah diberi perlakuan. Harapannya semua berubah jadi jantan. Selain itu, kami juga dapat menentukan dosis mana yang sesuai untuk meningkatkan nafsu makan ikan gurame. Sehingga alternatif pemeliharaan ikan gurame yang kami kembangkan dapat diterapkan dalam usaha budidaya,” harap Ketua Tim, Bagja Sanjaya (AD/Zul).