Dept. IKK IPB dan Pemkab Bogor Bina Siswa SD dan SMP Cerdas dalam Memilih Jajanan
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali bekerjasama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor dalam membina siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) agar menjadi konsumen cerdas dalam memilih jajanan sehat serta mau menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan ini secara rutin dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor sejak tahun 2015.
Narasumber kegiatan penyuluhan adalah Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA dan Dr. Megawati Simanjuntak, SP.MSi yang merupakan staf pengajar Departemen IKK.
Megawati Simanjuntak menyampaikan bahwa kegiatan ini secara rutin dilaksanakan sejak tahun 2015 dan IKK dipercaya untuk membina sekolah agar para siswa dapat menjadi konsumen cerdas dalam memilih jajanan sekolah.
“Tahun ini ada enam SD dan SMP yang akan mendapatkan pembinaan. Yakni SDN Kadumangu 03, Kec. Babakan Madang (23 Juli 2018), SMPN 01 Kec. Babakan Madang (24 Juli 2018), SDN Pajeletan 01 Cinbinong (25 Juli 2018), SMPN 2, Kecamatan Cibinong (26 Juli 2018), SDN Sasanawiyata 02 Kecamatan Sukaraja (30 Juli 2018), SMPN 01 Kecamatan Sukaraja (31 Juli 2018). Setiap kegiatan edukasi diikuti oleh para guru dari beberapa sekolah yang ada di lingkungan sekolah tempat kegiatan berlangsung, pengelola kantin, pedagang jajanan, orang tua siswa dan para siswa. Kegiatan penyuluhan mendapatkan respon sangat positif dari pihak sekolah dan para peserta,” ujar Dr. Megawati.
Dr. Megawati berharap kegiatan ini akan terus berlangsung dan memberikan dampak terhadap penyediaan jajanan yang aman, sehat dan bergizi di sekolah.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, H. Dace Supriadi, SH, MSi mengatakan maksud dari kegiatan sosialisasi jajanan sekolah ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang tertib niaga kepada pelaku usaha, konsumen dalam hal ini pelajar dan masyarakat umumnya.
“Juga untuk meningkatkan keberdayaan konsumen (pelajar) dalam memilih, membeli dan mengkonsumsi jajanan yang aman. Untuk itu, sekolah dan orangtua harus ikut berperan dalam melindungi anak-anak dari jajanan yang berbahaya,” tambahnya.(**/Zul)