Mahasiswa IPB Ciptakan Permainan Interaktif Higiene Personal untuk Anak, Namanya E-Halo

Mahasiswa IPB Ciptakan Permainan Interaktif Higiene Personal untuk Anak, Namanya E-Halo

mahasiswa-ipb-ciptakan-permainan-interaktif-higiene-personal-untuk-anak-namanya-e-halo-news
Riset

Belakangan ini, permainan ludo kembali menjadi trend di berbagai kalangan. Ludo memiliki beberapa kemiripan dengan permainan ular tangga. Permainan ini menggunakan papan dan dapat dimainkan dua orang atau lebih dengan cara melemparkan dadu terlebih dahulu. Kemudian, pemain berlomba-lomba menjadi yang tercepat mencapai finish.

Berawal dari adanya wabah difteri yang terjadi hingga ke daerah Bogor dan sekitarnya, lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB) yaitu Aldilah Yafitz, Rahma Yelvi Anaf, Panji Khoirul Anam, Elsi Rahmadhani dan  Fathan Abdul Aziz menggagas suatu permainan ludo yang berukuran besar yang berisi konten higiene personal yang meliputi kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman, serta menghindari penyakit. Permainan ini mereka beri nama E-Halo (Edukasi Higiene Personal Ludo) pada setiap sudut di papan permainan mewakili tema tertentu.Aldilah dan tim mengembangkan E-Halo sebagai media pembelajaran interaktif higiene personal pada anak dengan pendekatan one health.  Program Kreativitas Mahasiswa  bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM M)  ini di bawah bimbingan dosen pendamping Dr. drh. Andriyanto, M.Si. Wabah difteri dapat menyebar melalui udara. Saat penderita difteri batuk atau bersin di tengah-tengah kerumunan orang, wabah ini bisa jadi menyebar luas. Hal tersebut dapat dikarenakan kurangnya praktik higiene personal dari masyarakat. “E-Halo merupakan terobosan dalam pembelajaran higiene personal pada anak yang interaktif dan dapat dipraktikkan langsung melalui permainan yang menarik,” tutur Ketua Tim  PKM M, Aldilah Yafitz.

Setiap kotak pada ludo memiliki pertanyaan dan funfact yang diberi logo tertentu.  Pemain harus bisa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kartu untuk tetap berada di kotak yang ditempati dan harusmundur ke kotak sebelumnya apabila menjawab pertanyaan dengan salah. Jika pemain berhenti di kotak funfact yang berisi fakta terkait keempat bidang higiene personal maka pemain harus menyebutkan fakta tersebut dengan lantang supaya dapat didengar oleh pemain lainnya.

“Kartu pertanyaan dan funfact sudah kami sediakan. Setiap kotak pada ludo ini diberi logo yang akan menentukan pertanyaan dan funfactContoh funfact yang kami sediakan itu bertuliskan ‘Tahukah kamu bahwa makanan sayuran dan buah-buahan yang akan kamu makan harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan untuk menghindari penyakit diare. Melalui permainan E-Halo ini kami ingin menyampaikan pentingnya higiene personal agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” tutur Aldilah Yafitz.

Guru merupakan sasaran yang tepat dalam penerapan permainan E-Halo. Hal tersebut dikarenakan pentingnya peran guru dalam membentuk kepribadian murid. Guru akan terus mengajarkan permainan ini kepada muridnya secara turun-menurun nantinya. Beberapa pertimbangan tersebut menjadikan tim ini lebih memilih guru sebagai sasaran utama dalam penerapan E-Halo kepada anakmurid.

Penerapan E-Halo dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah PUI Cibanteng, Bogor. Tim ini telah menerapkan higiene personal yang baik dan benar meliputi kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman, serta menghindari penyakit. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh tim kepada para guru dan murid MI PUI Cibanteng yaitu pengenalan progam, sosialisasi higiene personal, simulasi permainan E-Halo, dan evaluasi hasil dari pemainan E-Halo.

“Harapannya, permainan ini mendapatkan hasil dan respon positif dari pemerintah dan terus berlanjut. Kami memberikan beberapa set permainan E-Halo kepada MI PUI Cibanteng, agar dapat dimainkan terus-menerus tanpa adanya bimbingan dari tim. Targetnya, kami akan melakukan sosialisasi permainan E-Halo ini kepada Madrasah Ibtidaiyah se-Bogor,” jelas Aldilah Yafitz.(DI/ris)