Peneliti IPB Manfaatkan Kerang Bulu untuk Bahan Baku Alternatif Saos Tiram

Peneliti IPB Manfaatkan Kerang Bulu untuk Bahan Baku Alternatif Saos Tiram

peneliti-ipb-manfaatkan-kerang-bulu-untuk-bahan-baku-alternatif-saos-tiram-news
Riset

Melimpahnya produksi kerang bulu di Indonesia mampu menyaingi kerang dara. Tetapi, masyarakat lebih mengenal dan mencari kerang dara daripada kerang bulu.

Produksi yang melimpah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Saat ini kerang bulu hanya dijadikan sebagai hasil tangkap sampingan sehingga tidak dipedulikan banyak orang karena belum memberikan nilai lebih.

Padahal Indonesia memiliki kebutuhan saos tiram yang tinggi. Bahan baku saos tiram masih impor dari luar negeri dan harganya mahal.

Dr Asadatun Abdullah, Prof. Nurjanah dan Taufik Hidayat, SPi.MSi, Dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK), IPB memanfaatkan kerang bulu sebagai substitusi bahan baku pembuatan saos tiram.

"Karena saya melihat harga saos tiram yang mahal, saya pun akhirnya tertarik untuk mengambil jenis kerang yang ekonomis dengan harga rendah. Kerang Bulu ini kami subtitusikan pada bahan baku untuk menggantikan tiram,” terang  Taufiq Hidayat.

Berdasarkan hasil riset mereka, kelebihan menggunakan kerang bulu adalah kaya akan asam amino glutamat, asam lemak omega 3 dan omega 6. kandungan asam glutamat sebagai penyumbang rasa umami antara kerang bulu dan tiram tidak berbeda signifikan.

"Kerang bulu juga tidak sulit untuk ditemukan. Keberadaannya banyak di area Jawa dan hampir di seluruh wilayah Indonesia," tambahnya.

Pemanfaatan kerang bulu secara optimal untuk produksi saos tiram dapat mengurangi angka impor Indonesia terhadap saos tiram. Selain itu biaya produksi saos tiram akan lebih murah karena harga kerang bulu hanya 7.500 rupiah per kilogram. Berbeda dengan tiram yang kisaran harganya diatas 25.000 per kilogram. Selain itu, teknik formulasi kerang bulu menjadi saos tiram tidaklah sulit karena hanya mengambil daging secara keseluruhan untuk diformulasikan.

“Kedepannya terus dilakukan eksplorasi bahan baku hasil perairan yang lainnya. tidak tahu banyak nama ikan lokal, apalagi jenis kerang dan potensinya yang besar.

Harapannya potensi ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan masa depan," tutupnya. (SMH/Zul)