Peneliti IPB Buat Minuman Serbuk Fungsional dari Lintah Laut
Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi sebagai sumber bahan alami (natural product) yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan. Salah satunya adalah lintah laut (Discodoris sp.).
Salah satu komponen gizi yang bermanfaat dalam kehidupan adalah asam lemak. Lintah laut mengandung asam lemak yang cukup tinggi. Penelitian tentang sumber asam lemak dalam minuman fungsional yang berasal dari lintah laut dalam bentuk bubuk masih belum dilakukan, oleh karena itu, Prof Nurjanah bersama Fitri Syaputri, M. Agoes Jacob dan Rosita A.J. Lintang dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB) melakukan percobaan tersebut.
“Memang sudah ada, studi tentang pemanfaatan lintah laut untuk minum fungsional namun dalam bentuk pasta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi kimia lintah laut dan untuk mendapatkan formulasi terbaik minuman serbuk fungsional,” dalam bentuk serbuk tutur Nurjanah.
Penelitian tersebut dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap preparasi bahan baku dengan mengekstrak lintah laut dan bahan tambahan lainnya, dan tahap formulasi minuman serbuk fungsional dengan metode spry drying. Bahan baku yang digunakan peneliti ini adalah lintah laut (Discodoris sp.) yang diperoleh dari perairan Cirebon, Jawa Barat ditambah dengan bahan-bahan tambahan untuk formulasi meliputi jahe, asam sitrat, maltodekstrin, dan kacang kedelai.
Dari hasil analisisnya peneliti ini menemukan bahwa dalam lintah laut tersebut terkandung berbagai unsur. Komposisi kimia lintah laut kering terdiri dari kadar protein sebesar 56,09 persen, kadar air 9,95 persen, kadar abu 8,68 persen, lemak 3,27 persen, karbohidrat 23,23 persen, dan serat sebesar 0,90 persen. Sedangkan, formulasi yang terbaik pada tahap awal ini adalah minuman fungsional yang mengandung lintah laut 0,20; 0,24 dan 0,28 g.
“Lintah laut (Discodoris sp.) mengandung nilai protein yang cukup tinggi yaitu mencapai 56,09 persen yang berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Berdasarkan percobaan pada formulasi tahap pertama ini diperoleh tiga perlakuan formulasi minuman fungsional yang terbaik berdasarkan uji organoleptik. Dimana minuman fungsional ini terlebih dahulu dilarutkan ke dalam 150 mililiter air dengan suhu 70-90 derajat celsius. Adapun tiga formulasi yang terbaik pada tahap awal ini adalah minuman fungsional yang mengadung lintah laut 0,20; 0,24 dan 0,28 gram,” jelasnya. (IRM/ris)