Peneliti IPB Buat Pie Ikan Gabus, Camilan Untuk Pasien Hemodialisis

Peneliti IPB Buat Pie Ikan Gabus, Camilan Untuk Pasien Hemodialisis

peneliti-ipb-buat-pie-ikan-gabus-camilan-untuk-pasien-hemodialisis-news
Riset

Peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Dr. Budi Setiawan, MS dan Dyana Safira Amalia, melakukan suatu riset yang bermanfaat untuk penderita hemodialisis (HD). Mereka mengembangkan satu produk pangan yakni pie ikan Gabus (Channa striata) dengan substitusi tepung jagung sebagai camilan tinggi protein untuk pasien hemodialisis.

Riset para peneliti ini dilatarbelakangi tinggi prevalensi pasien hemodialisis bagi penderita gagal ginjal kronik di Indonesia yang meningkat setiap tahunnya. Pada tahun  2014, jumlah tindakan HD di Indonesia (durasi tindakan HD 3-4 jam dengan bantuan mesin dialyzer) mencapai 375.557 tindakan. Terapi hemodialisis ini menyebabkan pasien rentan mengalami malnutrisi, khususnya kurang energi protein (KEP). Sebanyak 20% pasien dialisis dilaporkan mengalami kurang energi protein.

“Hilangnya protein selama proses dialisis juga dapat menjadi salah satu penyebab malnutrisi. Selama menjalani HD, pasien kehilangan sejumlah 0.2-0.3 g/kg atau 6-8 g protein, asam amino, dan peptida bersamaan dengan cairan dialisis,” ungkap Dyana.

Dyana menegaskan bahwa asupan makanan pasien ginjal yang menjalani hemodialisis perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya malnutrisi. Konsumsi makanan tinggi protein dianjurkan untuk menggantikan asam amino dan albumin yang hilang selama proses hemodialisis.

Sumber makanan dengan kandungan protein yang tinggi salah satunya adalah ikan gabus. Kandungan protein ikan gabus segar sebesar 25.2 g/100 g  dan kandungan albuminnya  berkisar antara 13.83% – 20.80%  dalam konsentrat protein ikan.

Ikan gabus dikenal dengan nama daerah kutuk, deleg (Jawa), kocolan (betawi), bogo (sunda), haruan (Kalimantan), gapo, atau jilo merupakan ikan asli perairan Indonesia. Kini, ikan gabus banyak dimanfaatkan di bidang keseharan karena kandungan albumin yang tergolong tinggi. Kandungan albumin yang tinggi ini bermanfaat bagi penyembuhan luka, dan penyembuhan pasca operasi. Selain itu, ikan gabus juga mengandung asam amino yang lengkap beserta zat gizi mikro lain seperti zink, selenium dan zat besi.

Dyana memaparkan bahwa dari beberapa formula pembuatan pie ini, kode F2 merupakan formula produk terpilih dengan kadar air 35.92% (bb), abu 2.76% (bk), lemak 31.33% (bk), protein 21.05% (bk), karbohidrat 44.85% (bk).

“Pemanfaatan tepung jagung sebagai bahan substitusi tepung terigu dan ikan gabus sebagai sumber protein, diharapkan dapat menjadi inovasi dalam pembuatan produk camilan tinggi protein yang dapat dikonsumsi untuk menggantikan protein loss pada pasien ginjal dengan terapi hemodialisis” pungkasnya. (HSCW/Zul)