Guru Besar yang mengawinkan Ilmu Komputer dengan Teknologi Pertanian
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta-IPB) sangat berkeinginan menerapkan ilmu komputer pada bidang teknologi pertanian. “Saya harus mengejawantahkan ilmu komputer itu bisa diterapkan di bidang pertanian. Saya mulai dengan pengembangan riset penerapan teknologi komputer yang bisa melakukan penyortiran (sorting) produk pertanian, pengendalian mikroklimat seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya pada rumah tanaman (green house) dan rumah hewan (animal house), serta prediksi dan analisis kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman tertentu di suatu wilayah tertentu,” ungkap Prof. Kudang.
Prof. Kudang memulai pendidikan di tingkat jenjang S1 jurusan Mekanisasi Pertanian di IPB dan lulus pada tahun 1979. Setelah itu beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan program Master Ilmu Komputer di University of New Brunswick, Kanada. “Ternyata saya diterima sebagai mahasiswa di School of Computer Science. Tentu saja saya harus bersaing dengan mahasiswa S2 yang S1-nyacomputer science sehingga saya termasuk mahasiswa yang harus masuk pada periode percobaan,” ujar Prof. Kudang
Pendidikan S3 juga ditempuh di University of New Brunswick, Kanada, bidang Ilmu Komputer yang tentu tidak membahas bidang pertanian. “Namun saya masih bersemangat menelaah peluang penerapan bidang ilmu komputer ini untuk bidang pertanian. Karena saya menyadari bahwa home base tugas saya di IPB fokus utamanya bidang pertanian,” kata Prof. Kudang.
Setelah menyelesaikan studi dari Kanada tahun 1993, Prof. Kudang sempat khawatir tidak diterima di IPB, karena pada saat itu IPB belum memiliki program studi Ilmu Komputer. “Apalagi pada saat itu baru saya yang memiliki gelar S2 dan S3 di bidang Ilmu Komputer di IPB. Alhamdulillah ketika pada tahun 1993 saya pulang dari Kanada dan menghadap Pak Rektor periode 1987-1996. Prof. Dr. Ir. H. Sitanala Arsjad menyatakan bahwa ilmu yang saya pelajari di Kanada diperlukan bagi pengembangan keilmuan di IPB ke depan. Besar hati saya mendengar jawaban pak Rektor tersebut,” jelas Prof. Kudang.
Meskipun begitu, gelar Guru Besar bidang Teknologi Komputernya diraih di Fateta IPB. Beliau juga mulai mengembangkan hal-hal berkaitan dengan pertanian cerdas (intelligent agriculture) dan pertanian presisi (precision agriculture).
Setelah lulus S3, Prof. Kudang mendapat tugas pertama sebagai Sekretaris Departemen Teknik Pertanian, dilanjutkan sebagai Ketua Departemen. Beliau juga pernah menjadi Kepala Perpustakaan IPB, Sekretaris Senat Akademik, Direktur Komunikasi dan Sistem Informasi (DKSI), Ketua Lab Bioinformatika, dan Ketua Senat Fakultas. Selain itu, beliau juga terlibat dalam tim pembentukan program studi Ilmu Komputer IPB baik S1 maupun S2. Beliau pernah menjadi Ketua Tim Perencanaan Strategis (Renstra) IPB, dan turut serta dalam mengembangkan Renstra Fateta IPB dan Renstra Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB). Beliau juga pernah menjadi President of AFITA (Asian Federation of Information Technology for Agriculture). Pada tahun 2015 beliau terpilih sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB.
Visi beliau dalam memimpin Fateta IPB adalah membuat Fateta IPB menjadi fakultas yang bisa membawa pertanian maju dengan pengembangan teknologi yang baik dan mengikuti perkembangan zaman.
Dekan yang pernah tiga kali mendapatkan penghargaan di bidang teknologi inovatif ini memiliki hobi menuntut ilmu dan mengajar. Menurutnya, hobi adalah kegiatan yang menghasilkan kesenangan. “Saya senang belajar dan menerangkan ilmu. Bahkan terkadang sampai sakit pun tidak terasa dan justru merasa sembuh ketika mengajar. Mudah-mudahan mengajar itu bagian dari sedekah ilmu,” tandas Penghafal Al Quran 30 Juz ini. (NIRS/ris)