Peneliti IPB Upayakan Restocking untuk Keberlanjutan Sumberdaya Ikan
Stok ikan tangkapan di Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan akibat overfishing, illegal fishing, kerusakan habitat, dan pencemaran. Upaya konvensional dengan mengatur kegiatan penangkapan belum membuahkan hasil yang nyata, sehingga perlu program aksi pemulihan stok ikan.
Tiga orang peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), yaitu Am Azbas Taurusman dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Ridwan Affandi dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan dan Tatag Budiardi dari Departemen Budidaya Perairan melakukan penelitian terkait restocking dan sea ranching terpadu berbasis ekosistem lamun untuk keberlanjutan sumberdaya ikan dan pangan.
Tujuan dilakukannya penelitian tersebut adalah mengevaluasi status habitat lamun, biota teripang dan abalone, untuk kemudian dilakukan restocking dan sea ranching terintegrasi. Penelitian tersebut dilakukan pada Maret hingga Oktober 2016 di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta. Para peneliti ini melakukan monitoring dan evaluasi status habitat lamun, biota teripang dan abalon di alam, serta melakukan upaya pemeliharaan biota di wadah uji.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kedua biota tersebut memerlukan upaya pemulihan stok, khususnya perikanan teripang yang sudah dalam kondisi chronic-overfishing (penangkapan berlebih kronis). Hingga saat ini sedang dilakukan penyempurnaan desain dan konstruksi wadah uji (keramba jaring tancap) yang digunakan agar dapat bertahan dalam kondisi lingkungan ekstrim di Kepulauan Seribu. Sementara itu pada biota abalone, baru dapat dievaluasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan dalam wadah uji, tetapi belum menunjukkan adanya perkembangbiakan.(IR/NM)