Tujuh Perguruan Tinggi Ikut Serta dalam Program IPB Goes to Field 2017
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Herry Suhardiyanto secara resmi melepas mahasiswa peserta IPB Goes to Field (IGTF) 2017, di Auditorium Andi Hakim Nasoetion Kampus IPB Dramaga Bogor, Senin (17/7). Turut mendampingi adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Universitas Islam Negeri Sunan (UIN) Ampel Surabaya, Prof. Dr. H. Ali Mufrodi; Rektor Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand, yang diwakili oleh Assoc Prof. Wallop Promthong; Ketua Pertanian Fakultas PertanianUniversiti Putera Malaysia, Assoc Prof. Dr. Norsida Man; dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Riset dan Pengembangan Bisnis Universitas Paramadina Dr. Ayu Dwi Nindyati.
IGTF adalah kegiatan pendidikan dalam bentuk pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat dengan cara tinggal, beradaptasi, dan bekerja bersama-sama masyarakat. Sejumlah mahasiswa dan dosen IPB turun ke lapangan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat. Status IGTF adalah kegiatan non-kurikuler yang dilakukan secara sukarela oleh mahasiswa yang berminat.
Rektor IPB menyampaikan ucapan selamat bergabung kepada para peserta IGTF Tahun 2017, baik mahasiswa IPB, mahasiswa Rajamangala University of Technology Tanyaburi Thailand, Universiti Putera Malaysia, Universitas Paramadina, Poltekes Kemenkes Tasikmalaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Islam Kediri.
“Saya sangat senang bisa bertemu dan bekerjasama dengan saudara-saudara dari berbagai bidang dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Kami merancang kegiatan ini yang akan memberi dua manfaat sekaligus, yaitu membantu masyarakat memecahkan masalah mereka dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk bekerja melayani masyarakat,” ujar rektor.
Sementara, Rektor Rajamangala University of Technology Thanyaburi Thailand yang diwakili oleh Assoc Prof. Wallop Promthong menyambut baik dengan adanya program IGTF ini. “Kegiatan IGTF semacam ini harus ada di setiap perguran tinggi untuk mengasah kepedulian, mengasah kebersamaan, membangun dan belajar bersama masyarakat, dan membangun bangsa secara langsung,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Ampel Surabaya, menyampaikan IGTF ini sangat luhur dan bermanfaat untuk membangun masyarakat. Karenanya, UIN Sunan Ampel Surabaya sangat berterimakasih kepada IPB yang telah mengajak serta dalam program IGTF 2017 ini. Dikatakannya, kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya diikuti oleh UIN Sunan Ampel Surabaya untuk terjun langsung melakukan pengabdian kepada masyarakat dan meningkatkan soft skills di masyarakat.
Ketua panitia IGTF 2017 dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB, Dr. I Wayan Astika IGTF mengatakan, IGTF dirancang sebagai salah satu program pengabdian kepada masyarakat untuk mendukung visi IPB berupa pengarusutamaan pertanian. Idenya digagas mulai tahun 2008 dan mulai terlaksana pada tahun 2009, dengan demikian kini IGTF telah berjalan selama sembilan tahun.
Peserta IGTF 2017 terdiri dari 241 dari mahasiswa IPB, 2 mahasiswa Universitas Paramadina, 24 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, 6 mahasiswa Universitas Islam Kediri, 13 mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya, 6 mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, 20 mahasiswa University Of Technology Thanyaburi Thailand, dan 4 mahasiswa Universitas Putera Malasyia.
Lokasi yang akan menjadi kegiatan IGTF 2017 diantaranya, Program Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Kabupaten Muara Enim, Program Ramah Anak di Kabupaten Tasikmalaya, Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Tegal, Penggalian Kearifan Lokal di Kabupaten Tegal, Tata Kelola Irigasi di Kabupaten Pekalongan, Pengolahan Pangan Hasil Pertanian di Kabupaten Madiun, Budidaya Padi Organik di Kabupaten Ngawi, Program SPR di Kabupaten Kediri, Program SPR di Kabupaten Pasuruan, Program Kesehatan Hewan di Kabupaten Gianyar, Program SPR di Kabupaten Pinrang, Program Klinik Tanaman di Kabupaten Tapanuli Utara, dan Budidaya Padi di Kabupaten Serdang Bedagai.
“Pelaksanaannya di lapangan dikoordinasikan bersama mitra atau pemerintah daerah setempat. Setiap program dibimbing oleh seorang koordinator program yang merupakan seorang dosen tetap IPB,” ujar Dr. Wayan.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala LPPM IPB, Dr. Prastowo, Wakil Kepala Bidang Pengabdian pada Masyarakat LPPM IPB Dr.Hartoyo, para dosen dan koordinator program IGTF. (Awl)