Mahasiswa IPB Manfaatkan Tulang Ikan Tuna untuk Bahan Penyerap Fluoride

Mahasiswa IPB Manfaatkan Tulang Ikan Tuna untuk Bahan Penyerap Fluoride

mahasiswa-ipb-manfaatkan-tulang-ikan-tuna-untuk-bahan-penyerap-fluoride-news
Riset

Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari Rosma Alami, Fatimah Zahra Annas, Atiqya Nur Assyfa, Mamluatun Nurrohmah dan Neli Nabila untum membuat adsorben (penyerap) yang berbahan dasar tulang ikan tuna melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) 2017. Adsorben merupakan media penyerap substansi, salah satunya ialah karbon aktif, zeolit alam, kitosan dan struktur kompleks material komposit anorganik.

Latar belakang penelitian mereka adalah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan pertumbuhan industri di kota-kota besar di Indonesia yang menjadi tempat berkumpulnya polusi-polusi seperti polusi suara, air dan udara yang banyak dihasilkan oleh industri, kendaraan, asap pembakaran hutan dan masalah lingkungan lainnya. Salah satu polusi udara berbahaya yang ada di Indonesia saat ini yaitu polusi udara yang disebabkan oleh fluoride.

Fluoride dihasilkan dari aktivitas diantaranya: pembakaran batubara, pembangkit listrik, operasi pengelasan, pembuatan baja, besi, alumunium, seng, fosfor, pupuk kimia, batu bata, kaca plastik, dan semen. Fluoride tidak hanya menurunkan kualitas udara, akan tetapi air, tanah, vegetasi , tanaman, dan hewan dan manusia yang mengandalkan sumber pangan.

Unsur fluoride banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari, bahkan beberapa terdapat pada makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.          “Penelitian kami dilakukan di Laboratorium Diversifikasi dan Pengolahan Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB dan menggunakan tulang ikan tuna (Thunnus albacares) yang dipasok dari Muara Baru. Tulang ikan yang telah dibersihkan, selanjutnya dikeringkan dengan suhu tinggi untuk memperoleh ekstrak hidroksiapatit. Hidroksiapatit merupakan komponen anorganik yang menyusun jaringan keras hewan dan manusia (tulang dan gigi). Setelah itu hidroksiapatit yang diperoleh dicampur dengan kitosan yang pada akhirnya dilakukan beberapa pengujian,” terang Rosma Alami, Ketua tim PKM tersebut.

Kelompok ini berharap penelitian mereka yang menggunakan limbah tulang ikan tuna ini dapat meningkatkan potensi pemanfaatan ikan tuna secara optimal, tidak hanya dagingnya saja akan tetapi hingga tulangnya pun dapat dimanfaatkan. Selain itu, pula mereka berharap bahwa penelitiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam memecahkan permasalahan lingkungan.(GG/ris)